Selamat Belajar Anak Sholih/Sholihah

Jumat, 19 September 2025

Materi Ajar Kelas 5 (Jumat 19 September 2025)

Hari/Tanggal : Jumat, 19 September 2025
Muatan Pembelajaran : IPAS : Siklus Air

CAPAIAN PEMBELAJARAN IPAS
Ø Elemen Pemahaman IPAS:
Peserta didik memahami siklus air dan kaitannya dengan upaya menjaga ketersediaan air


Apa kabar anak sholih sholihah.........
semoga kalian semua dalam keadaan sehat walaf'iyah.
Adapun tujuan pembelajaran hari ini Murid dapat menjelaskan terjadinya siklus air dan perubahan-perubahan di permukaan bumi.


IPAS
Siklus Air

Siklus air, atau siklus hidrologi, adalah gerakan air yang berkelanjutan antara atmosfer dan permukaan bumi melalui berbagai proses, termasuk evaporasi (penguapan), transpirasi, kondensasi (pengembunan menjadi awan), presipitasi (hujan, salju), dan limpasan. Proses ini penting untuk menjaga ketersediaan air di bumi, di mana air berpindah dari lautan dan daratan ke atmosfer dan kembali lagi dalam rangkaian yang tak pernah berhenti.

Tahapan Utama dalam Siklus Air:
Evaporasi dan Transpirasi:
Evaporasi: Air dari permukaan bumi (seperti laut, danau, sungai) menguap menjadi uap air karena panas matahari, lalu naik ke atmosfer.

Transpirasi: Tumbuhan melepaskan uap air dari daunnya ke atmosfer, yang juga berkontribusi pada peningkatan jumlah uap air.

Kondensasi:
Uap air di atmosfer yang dingin mengalami pengembunan dan berubah kembali menjadi tetesan air atau kristal es, membentuk awan.

Presipitasi:
Tetesan air atau kristal es yang terkumpul di awan kemudian jatuh ke permukaan bumi dalam berbagai bentuk, seperti hujan, salju, atau hujan es, karena tarikan gravitasi.

Infiltrasi dan Limpasan:
Infiltrasi: Air hujan yang jatuh ke bumi meresap ke dalam tanah dan menjadi air tanah atau mengalir ke akuifer.

Limpasan: Sebagian air mengalir di atas permukaan tanah menuju sungai, danau, dan akhirnya kembali ke laut.

Bagaimana Siklus Air Berlanjut:
Air yang kembali ke lautan dan badan air lainnya akan kembali menguap akibat panas matahari, memulai siklus baru lagi. Proses ini memastikan bahwa air terus tersedia dalam berbagai bentuk di bumi, menopang kehidupan dan menjaga keseimbangan ekosistem.,

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1. Proses menguapnya air yang ada di permukaan bumi (danau, sungai, laut) karena panas matahari disebut ....
a. Kondensasi
b. Presipitasi
c. Evaporasi
d. Infiltrasi


2. Uap air di atmosfer akan mengalami proses pengembunan (berubah menjadi titik-titik air) dan membentuk awan. Proses ini disebut ....
a. Evaporasi
b. Kondensasi
c. Presipitasi
d. Infiltrasi


3. Jatuhnya titik-titik air dalam bentuk hujan ke permukaan bumi disebut ....
a. Evaporasi
b. Kondensasi
c. Presipitasi
d. Transpirasi


4. Air hujan yang meresap ke dalam tanah akan menjadi cadangan air. Proses penyerapan air ke dalam tanah ini dinamakan ....
a. Evaporasi
b. Kondensasi
c. Presipitasi
d. Infiltrasi


5. Tumbuhan juga ikut serta dalam siklus air dengan mengeluarkan uap air melalui daunnya. Proses ini disebut ....
a. Evaporasi
b. Transpirasi
c. Kondensasi
d. Infiltrasi


Demikian pembelajaran hari ini, semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan, Jangan lupa sholat lima waktu dan murojaah surah-surah pendek.
Mari kita tutup pembelajaran hari ini dengan membaca hamdalah



Rabu, 17 September 2025

Materi Ajar Kelas 5 (Kamis 18 September 2025)

Hari / Tanggal : Kamis 18 September 2025
Fase / Kelas : C / 5
Muatan Pembelajaran
1. Bhs Indonesia : Buku Jendela Dunia
2. Pend. Pancasila : Membuat Kartu Pancasila


Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia :
Elemen Berbicara dan Mempresentasikan
Peserta didik mampu menyampaikan informasi secara lisan untuk tujuan menghibur dan meyakinkan mitra tutur sesuai kaidah dan konteks. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu memilih kata yang tepat sesuai dengan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menyampaikan informasi dengan fasih dan santun. Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik mampu mempresentasikan gagasan, hasil pengamatan, dan pengalaman dengan logis, sistematis, efektif, dan kritis; mempresentasikan imajinasi secara kreatif.

Elemen Menulis :
Peserta didik mampu menulis berbagai teks sederhana berdasarkan gagasan, hasil pengamatan, pengalaman, dan imajinasi. Peserta didik mampu menuliskan hasil pengamatan yang menjelaskan hubungan kausalitas (sebab akibat) untuk meyakinkan pembaca. Peserta didik mampu menggunakan kaidah kebahasaan dan kesastraan untuk menulis teks sesuai dengan konteks dan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik terampil menulis teks dalam tulisan Latin dan tegak bersambung.


CAPAIAN PEMBELAJARAN PANCASILA :
Peserta didik mampu memahami kronologi sejarah kelahiran Pancasila; meneladani sikap para perumus Pancasila dan menerapkan di lingkungan masyarakat; menghubungkan sila-sila dalam Pancasila sebagai suatu kesatuan yang utuh, menguraikan makna nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup, dan ideologi bangsa dan negara.


Apa kabar anak sholih sholihah.........
semoga kalian semua dalam keadaan sehat walaf'iyah.
Adapun tujuan pembelajaran hari ini murid dapatmembedakan kalimat langsung dan tidak langsung serta dapat membuat kartu pancasila.

Bahasa Indonesia
kalimat langsung dan tidak langsung
         

1. Kalimat berikut yang merupakan kalimat tidak langsung adalah...
a. Ibu berkata, "Jangan lupa makan siang."
b. "Saya akan pergi ke pasar," kata ayah.
c. Dia mengatakan bahwa dia akan pergi ke pasar.
d. "Apakah kamu sudah mengerjakan PR?" tanya guru

2. Perubahan kalimat langsung berikut menjadi kalimat tidak langsung yang tepat adalah... Kalimat langsung: "Kapan kamu akan berangkat?" tanya Ayah kepadaku.
a. Ayah menanyakan kapan aku akan berangkat.
b. Ayah bertanya kapan dia akan berangkat.
c. Ayah menanya kapan kamu akan berangkat.
d. Ayah bertanya kapan kamu akan berangkat.


3. Kalimat tidak langsung "Dia meminta tolong untuk membawakan tasnya" dapat diubah menjadi kalimat langsung menjadi...
a. "Bawakan tas saya!" katanya.
b. "Tolong bawa tas saya," katanya.
c. "Tolong bawakan tas saya," katanya.
d. "Bawa tas saya!" katanya.


4. Manakah kalimat langsung yang ditandai dengan penggunaan tanda kutip yang benar? 
a. "Saya suka belajar," katanya. 
b. "Saya suka belajar" katanya. 
c. Katanya, "Saya suka belajar". 
d. Katanya, "Saya suka belajar".


5. Kalimat manakah yang merupakan kalimat tidak langsung?
a. Ibu berkata, "Antarkan makanan ini ke tetangga sebelah rumah."
b. Bintang bertanya, "Ibu, bisakah aku pergi bermain bersama Rara?"
c. Ibu mengingatkanku untuk selalu mematikan lampu sebelum tidur.
d. Kata Shafira, "Saya nanti sore akan ke rumah nenek."



PANCASILA




Demikian pembelajaran hari ini, semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan, Jangan lupa sholat lima waktu dan murojaah surah-surah pendek.
 
Mari kita tutup pembelajaran hari ini dengan membaca hamdalah

Senin, 15 September 2025

Materi Ajar Kelas 5 (Selasa 16 September 2025)

Hari / Tanggal : Selasa 16 September 2025
Fase / Kelas : C / 5

Muatan Pembelajaran
1. IPAS : Harmoni dalam Ekosistem (Sumatif Harian 2)
2. Pend. Pancasila : Membuat Kartu Pancasila


Capaian Pembelajaran IPAS
Elemen Pemahaman IPAS:
Peserta didik memahami sistem organ tubuh manusia yang dikaitkan dengan cara menjaga kesehatan tubuhnya.


CAPAIAN PEMBELAJARAN PANCASILA
Peserta didik mampu memahami kronologi sejarah kelahiran Pancasila; meneladani sikap para perumus Pancasila dan menerapkan di lingkungan masyarakat; menghubungkan sila-sila dalam Pancasila sebagai suatu kesatuan yang utuh, menguraikan makna nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup, dan ideologi bangsa dan negara.



Apa kabar anak sholih sholihah.........
semoga kalian semua dalam keadaan sehat walaf'iyah.
Adapun tujuan pembelajaran hari ini murid dapat mengerjakan soal sumatif IPAS dengan baik serta dapat membuat kartu pancasila.

IPAS





PANCASILA




Demikian pembelajaran hari ini, semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan, Jangan lupa sholat lima waktu dan murojaah surah-surah pendek.
 
Mari kita tutup pembelajaran hari ini dengan membaca hamdalah

Minggu, 14 September 2025

Materi Ajar Kelas 5 (Senin 15 September 2025)

 Hari/Tanggal : Senin 15 September 2025

Muatan Pembelajaran :
1. Matematika : FPB dan KPK
2. Bahasa Indonesia : Jendela Dunia
3. Seni Rupa : Mengenal Prinsip Seni Rupa

Capaian Pembelajaran Matematika
Elemen Bilangan
Pada akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 1.000.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan uang. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan cacah sampai 100.000.Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB.

CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA:
Elemen Berbicara dan Mempresentasikan
Peserta didik mampu menyampaikan informasi secara lisan untuk tujuan menghibur dan meyakinkan mitra tutur sesuai kaidah dan konteks. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu memilih kata yang tepat sesuai dengan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menyampaikan informasi dengan fasih dan santun. Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik mampu mempresentasikan gagasan, hasil pengamatan, dan pengalaman dengan logis, sistematis, efektif, dan kritis; mempresentasikan imajinasi secara kreatif.

CAPAIAN PEMBELAJARAN SENI RUPA
Elemen Mengalami :
Pada akhir fase C, peserta didik memahami unsur rupa dan prinsip desain di lingkungan sekitarnya. Peserta didik menyimpulkan hasil pengamatan dan pemahaman pada perpaduan unsur dalam prinsip desain.
Apa kabar anak sholih sholihah.........
semoga kalian semua dalam keadaan sehat walaf'iyah ....
Adapun tujuan pembelajaran hari ini anak-anak bu guru dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB, memahami majas personifikasi dan dapat mempraktikkan langkah-langkah menggambar ritme secara mandiri


Matematika

FPB dan KPK







FPB adalah Faktor Persekutuan Terbesar, yaitu bilangan terbesar yang dapat membagi habis dua bilangan atau lebih. Sedangkan KPK adalah Kelipatan Persekutuan Terkecil, yaitu bilangan terkecil yang merupakan kelipatan dari dua bilangan atau lebih. Keduanya adalah konsep dalam matematika yang digunakan untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pembagian atau pengulangan.
Cara Mencari FPB (Faktor Persekutuan Terbesar)
Ada beberapa cara untuk mencari FPB, salah satunya menggunakan faktorisasi prima:

Cari faktor prima: dari setiap bilangan.
Kalikan faktor-faktor prima yang sama: dari semua bilangan tersebut.

Contoh FPB dari 12 dan 18:

Faktor prima dari 12: 2, 2, 3
Faktor prima dari 18: 2, 3, 3

Faktor prima yang sama: 2 dan 3

FPB = 2 × 3 = 6

Cara Mencari KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil)
Salah satu cara mencari KPK juga menggunakan faktorisasi prima:

Cari faktor prima: dari setiap bilangan.
Kalikan semua faktor prima, baik yang sama maupun berbeda, dengan pangkat tertinggi.

Contoh KPK dari 12 dan 18:

Faktor prima dari 12: 2, 2, 3
Faktor prima dari 18: 2, 3, 3
Semua faktor prima yang ada: 2 (pangkat 2), 3 (pangkat 2)

KPK = 2² × 3² = 4 × 9 = 36

Perbedaan Utama

FPB
mencari bilangan terbesar yang menjadi faktor dari semua bilangan yang ada.

KPK
mencari bilangan terkecil yang merupakan kelipatan dari semua bilangan yang ada.


Bahasa Indonesia
Majas Pesrsonifikasi
               
            

Majas personifikasi adalah gaya bahasa yang menggambarkan benda mati, tumbuhan, atau hewan seolah-olah memiliki sifat atau perilaku seperti manusia. Anak-anak SD bisa memahaminya sebagai cara membayangkan benda atau hewan melakukan hal yang biasa dilakukan oleh manusia, seperti "angin berbisik", "ombak menari", atau "jam dinding tersenyum".

Contoh Majas Personifikasi yang Sederhana untuk Kelas 5 SD
Berikut adalah beberapa contoh kalimat yang menggunakan majas personifikasi :

1. Jam dinding tersenyum: menyambut pagi hari. (Jam tidak bisa tersenyum, itu sifat manusia)
Pohon melambaikan tangannya: saat angin bertiup. (Pohon tidak punya tangan, tapi gerakannya seperti melambai)
2. Radio mendendangkan lagu: dengan merdu. (Radio tidak punya suara untuk bernyanyi)
3. Pensil menari-nari: di atas kertas. (Pensil tidak bisa menari, tapi gerakannya bisa seperti menari)
4. Ombak berkejar-kejaran: di pantai. (Ombak tidak bisa berlomba, itu aktivitas manusia)
5. Mentari pagi menyapa: dengan hangat. (Mentari tidak bisa menyapa, itu tindakan menyambut manusia)

Ciri-ciri Majas Personifikasi :
a. Benda dianggap punya perasaan atau kesadaran, seolah-olah hidup.
b. Benda dianggap bisa melakukan tindakan atau aktivitas manusiawi: seperti berbicara, menari, atau bernyanyi.
c. Menciptakan gambaran yang lebih hidup: dan menarik dalam sebuah cerita atau puisi.

Latihan

1. Kalimat manakah yang menggunakan majas personifikasi?
a. Angin berbisik di telingaku.
b. Air mata itu seputih mutiara.
c. Dia adalah bintang di malam hari.
d. Wajahnya berseri-seri seperti mentari pagi.


2. Manakah di antara kalimat berikut yang bukan merupakan majas personifikasi?
a. Ombak saling berkejar-kejaran di tepi pantai.
b. Pohon-pohon berdiri gagah seperti penjaga alam.
c. Angin malam ini berembus lembut membelai dedaunan.
d. Mentari pagi menyapaku hangat.


3. Manakah di antara pilihan berikut yang merupakan contoh majas personifikasi?
a. Ia marah besar seperti singa yang mengaum.
b. Hatiku hancur berkeping-keping.
c. Pemandangan itu sangat indah memukau.
d. Suara hujan menari-nari di atas atap.

4. Jelaskan pengertian majas personifikasi!

5. Tuliskan sebuah kalimat majas personifikasi

Seni Rupa





A. Pengertian Prinsip Ritme
Sebuah karya seni yang dihasilkan seorang seniman, desainer atau perancang, pasti terdiri dari unsur-unsur seni rupa yang bersatu menjadi kesatuan utuh sehingga dapat dinikmati secara visual. Salah satu dariprinsip-prinsip tersebut adalah ritme, siswa dapat menentukan prinsip ritme dalam seni rupa dengan memperhatikan susunan yang terdapat dalam sebuah karya seni, dari sinilah sebuah karya seni biasa bernilai estetika tinggi dan sangat indah.

Menurut Rathus (2008:239), ritme dapat dilihat dengan pengelompokan unsur-unsur bentuk yang repetitif seperti garis, bentuk, dan warna. Sedikit perubahan dalam ritme, baik dalam seni musik maupun seni rupa, dapat menambah daya tarik, tetapi perubahan yang besar dapat menyebabkan kesan tidak mengenakkan.

Untuk menganalisis unsur seni rupa yang membentuk ritme tersebut, tidak terlepas dari mengamati cara penyusunan atau pengaturan unsur-unsur rupa dengan karakter yang berbeda dalam sebuah karya seni yang menunjukkan keterpaduan yang saling mangisi sehingga membentuk suatu karya seni yang indah, Menurut Malins (1980:9), dalam menikmati karya seni lukis kepuasan estetik diperoleh dengan mengenali dan memahami kualitas pektorilnya, yaitu ritme, keselarasan, gerak atau pola.

B. Menggambar Prinsip Ritme
Dalam sebuah karya seni rupa, irama atau ritme dapat berupa pengulangan bentuk, warna, atau motif. Pengulangan ini bebas dilakukan sesuai selera sang seniman. Irama perubahan dari besar ke kecil disebut irama progresif, sedangkan dari kecil ke besar disebut irama mengalun. Irama dengan pengulangan bentuk, ukuran, dan warna yang sama disebut irama repetitif. Ada beberapa macam ritme dalam seni rupa, antara lain: 
  1. Ritme repetitif: Pengulangan bentuk, ukuran, dan warna yang sama 
  2. Ritme repetisi alternatif: Ritme yang mempunyai bagian yang lebih bervariasi dari ritme repetitif 
  3. Ritme progresi: Ritme gradasi yang ada di dalam sebuah karya seni 
  4. Ritme mengalir atau flowing: Ritme yang menyusun materi objek dengan gerak berkelanjutan dari kecil ke besar atau sebaliknya 

Dalam pembelajaran ini siswa diminta untuk menerapakan prinsip seni rupa dan dapat menciptakan gambar yang menunjukkan prinsip ritme dalam sebuah karya gambar dengan media kertas, ritme dapat diciptakan dengan pola repetisi dan dapat dibentuk dari pengulangan satu atau lebih unsur secara terus menerus baik teratur atau tidak teratur sehingga membentuk kesan keindahan tersendiri.
Prinsip Ritme
Alat dan bahan:
  1. Pensil/Pensil warna/Krayon/Spidol/alat mewarnai yang lain.
  2. Alternatif : Arang/Kapur/tumbuhan yang mengandung warna dan lain-lain
  3. Kertas A4/buku gambar (ketebalan dibebaskan).
  4. Alternatif : Kardus/papan kayu/media yang tersedia.
  5. Siswa dipersilahkan memilih dan mencoba alat bahan yang erbeda.
  6. Siswa dipersilahkan menggunakan alat yang tersedia di daerah sekitar.

Berikut ini salah satu contoh menggambar dengan prinsip ritme
Gambar Ritme
Irama dalam karya seni dapat timbul jika ada pengulangan yang teratur dari unsur yang digunakan. Irama dapat  terjadi pada karya seni rupa dari adanya pengaturan unsur garis, raut, warna, teksture, gelap-terang secara berulang-ulang. Pengulangan unsur bisa bergantian yang biasa disebut irama alternatif. Irama dengan perubahan ukuran (besar-kecil) disebut irama progresif. Irama gerakan mengalun atau Flowing dapat dilakukan secara kontinyu (dari kecil ke besar) atau sebaliknya. Irama repetitif adalah pengulangan bentuk, ukuran, dan  warna yang sama (monotun).

Latihan soal
1. Prinsip ritme dalam seni rupa dapat tercipta melalui pengaturan unsur-unsur seni rupa seperti garis, warna, dan tekstur secara...
a. Acak b. Tidak teratur
c. Berulang-ulang secara teratur d. Berbeda-beda pada setiap bagian

2. Salah satu tujuan utama menerapkan prinsip ritme dalam sebuah karya seni rupa adalah untuk...
a. Membuat karya menjadi lebih kompleks dan sulit dipahami
b. Menghindari penggunaan unsur-unsur seni rupa yang sama
c. Menciptakan harmoni dan gerakan visual yang mengalir
d. Menekankan perbedaan antar elemen dalam komposisi

3. Berikut adalah contoh penerapan prinsip ritme dalam seni rupa, kecuali...
a. Deretan jendela pada sebuah bangunan yang memiliki bentuk dan ukuran sama
b. Pengulangan pola daun dalam sebuah ukiran kayu
c. Penggunaan warna yang sangat berbeda dan kontras di setiap sudut lukisan
d. Pola ombak yang berulang dalam sebuah kain batik

4. Ritme dalam seni rupa tidak hanya tentang pengulangan, tetapi juga dapat menggunakan teknik seperti...
a. Penggunaan warna monokromatik
b. Penggabungan berbagai unsur secara acak
c. Variasi dan gradasi untuk memberikan dinamika visual
d. Penambahan banyak detail pada satu bagian karya

5. Teknik pengulangan objek berupa titik-titik yang disusun secara beraturan dapat membentuk sebuah prinsip ritme dalam karya seni rupa karena adanya...
a. Kontras
b. Variasi
c. Repetisi
d. Gradasi

Demikian pembelajaran hari ini, semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan, Jangan lupa sholat lima waktu dan murojaah surah-surah pendek.
 
Mari kita tutup pembelajaran hari ini dengan membaca hamdalah


Kesimpulan : 
Alhamdulillah kegiatan belajar berjalan dengan lancar pada mata pelajaran matematika materi kpk fpb masih terdapat 5 murid yg kesulitan dalam mengerjakan soal.

Kamis, 11 September 2025

Materi Ajar Kelas 5 (Jumat 12 September 2025)

Hari/Tanggal : Jumat, 12 September 2025
Muatan Pembelajaran :
IPAS : Harmoni dalam Kehidupan

CAPAIAN PEMBELAJARAN IPAS
Ø Elemen Pemahaman IPAS:
Peserta didik memahami sistem organ tubuh manusia yang dikaitkan dengan cara menjaga kesehatan tubuhnya.


Apa kabar anak sholih sholihah.........
semoga kalian semua dalam keadaan sehat walaf'iyah.
Adapun tujuan pembelajaran hari ini murid menjelaskan cara menjaga harmoni ekosistem agar keseimbangan ekosistem tetap terjaga.

IPAS
 
Keseimbangan ekosistem


Keseimbangan ekosistem adalah keadaan harmonis antara komponen biotik (makhluk hidup) dan abiotik (benda tak hidup) dalam suatu ekosistem yang memungkinkan hubungan timbal balik berjalan lancar dan seimbang, seringkali terlihat dalam jaring-jaring makanan yang stabil. Keseimbangan ini dapat terganggu oleh faktor alam (seperti bencana alam) dan aktivitas manusia (seperti penebangan hutan, perburuan liar, atau pencemaran), namun dapat dijaga melalui tindakan seperti menjaga kebersihan, reboisasi, mengurangi penggunaan pestisida, serta tidak melakukan penangkapan ikan dengan cara yang merusak.

Apa itu Keseimbangan Ekosistem?
Keseimbangan ekosistem adalah kondisi di mana semua komponen di dalamnya, baik makhluk hidup (biotik) maupun benda mati (abiotik), memiliki interaksi yang seimbang dan harmonis.

Keseimbangan ini sangat penting untuk menjaga kelangsungan hidup semua makhluk di bumi.

Faktor-faktor yang Mengganggu Keseimbangan Ekosistem
Faktor Alam:
Bencana alam seperti banjir, gempa bumi, atau kebakaran hutan dapat merusak ekosistem dan mengganggu keseimbangannya.

Faktor Manusia:
Penebangan hutan dan pembakaran lahan.

Perburuan liar.

Penggunaan pestisida dan pupuk berlebihan.

Pembuangan limbah ke sungai atau laut.

Penggunaan bom dan pukat harimau dalam penangkapan ikan.

Bagaimana Menjaga Keseimbangan Ekosistem?


Menjaga Kebersihan: Membuang sampah pada tempatnya untuk mengurangi pencemaran lingkungan.

Melakukan Reboisasi: Menanam kembali pohon dan menjaga kelestarian hutan karena tumbuhan berperan penting sebagai produsen dalam rantai makanan.

Mengurangi Penggunaan Pestisida: Menggantinya dengan pestisida organik atau metode pengendalian hama lainnya.

Menjaga Habitat Flora dan Fauna: Melindungi tumbuhan dan hewan agar tidak punah atau populasinya berkurang.

Tidak Merusak Lingkungan: Tidak melakukan aktivitas yang merugikan ekosistem, seperti penangkapan ikan secara destruktif.

Menerapkan Konsep 3R: Mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang sampah untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Latihan


1. Seorang petani membuang limbah pupuk organik ke sungai. Tindakan ini dapat mengganggu keseimbangan ekosistem karena...
a. Meningkatkan populasi ikan karena nutrisi bertambah
b. Menyebabkan air sungai menjadi keruh dan tercemar, mengganggu kehidupan akuatik
c. Memperkaya tanah di sekitar sungai
d. Meningkatkan keanekaragaman hayati di sungai


2. Di sebuah hutan, populasi harimau menurun drastis karena perburuan liar. Dampak paling mungkin terjadi pada keseimbangan ekosistem hutan tersebut adalah...
a. Populasi tumbuhan akan meningkat pesat
b. Populasi hewan pemakan rumput (herbivora) akan meningkat, menyebabkan kerusakan pada tumbuhan
c. Keseimbangan rantai makanan akan tetap stabil
d. Kualitas udara di hutan akan membaik


3. Dalam menghadapi ancaman banjir, warga menanam pohon bakau di sepanjang pantai. Tujuan utama penanaman pohon bakau ini adalah untuk...
a. Menyediakan sumber kayu bakar baru
b. Menarik banyak jenis ikan untuk berkembang biak
c. Mencegah abrasi dan mengurangi dampak banjir, serta melindungi ekosistem pantai
d. Mengurangi kebutuhan akan energi listrik


4. Menjaga keseimbangan ekosistem hutan sangat penting. Kegiatan yang paling tepat dilakukan warga sekolah untuk turut serta menjaga keseimbangan ini adalah...
a. Membuang sampah plastik ke selokan sekolah
b. Mengadakan kegiatan daur ulang dan menanam pohon di lingkungan sekolah
c. Menyalakan lampu setiap saat di kelas
d. Membiarkan hewan-hewan di taman sekolah berkeliaran bebas tanpa dijaga


5. Jika suatu ekosistem (misalnya, sawah) menjadi tidak seimbang karena populasi tikus meningkat pesat, maka salah satu upaya penyeimbangan yang bisa dilakukan adalah...
a. Membasmi semua jenis serangga yang ada di sawah
b. Menanam lebih banyak padi untuk menutupi kekurangan sumber makanan
c. Memasukkan predator alami tikus, seperti burung hantu, ke dalam ekosistem sawah
d. Membiarkan tikus berkembang biak lebih banyak lagi


Demikian pembelajaran hari ini, semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan, Jangan lupa sholat lima waktu dan murojaah surah-surah pendek.
 
Mari kita tutup pembelajaran hari ini dengan membaca hamdalah.


Kesimpulan : 
Alhamdulillah kegiatan belajar hari ini berjalan dengan lancar pada materi ipas murid dapat mengikuti dengan baik.

Rabu, 10 September 2025

Materi Ajar Kelas 5 (Kamis 11 September 2025)

Hari / Tanggal : Kamis 11 September 2025
Fase / Kelas : C / 5
Muatan Pembelajaran
1. Bahasa Indonesia : Majas
2. Pend. Pancasila : Membuat Kartu Pancasila


CAPAIAN PEMBELAJARAN PANCASILA
Peserta didik mampu memahami kronologi sejarah kelahiran Pancasila; meneladani sikap para perumus Pancasila dan menerapkan di lingkungan masyarakat; menghubungkan sila-sila dalam Pancasila sebagai suatu kesatuan yang utuh, menguraikan makna nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup, dan ideologi bangsa dan negara.

CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA:
Elemen Berbicara dan Mempresentasikan
Peserta didik mampu menyampaikan informasi secara lisan untuk tujuan menghibur dan meyakinkan mitra tutur sesuai kaidah dan konteks. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu memilih kata yang tepat sesuai dengan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menyampaikan informasi dengan fasih dan santun. Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik mampu mempresentasikan gagasan, hasil pengamatan, dan pengalaman dengan logis, sistematis, efektif, dan kritis; mempresentasikan imajinasi secara kreatif.


Apa kabar anak sholih sholihah.........
semoga kalian semua dalam keadaan sehat walaf'iyah.
Adapun tujuan pembelajaran hari ini murid dapat memahami majas metafora, personifikasi dan hiperbola serta dapat membuat kartu pancasila.

Bahasa Indonesia
Majas Hiperbola



Majas hiperbola adalah gaya bahasa yang menggambarkan atau menyatakan sesuatu secara berlebihan, dramatis, atau tidak masuk akal untuk memberikan kesan yang lebih kuat, menarik perhatian, dan memperindah pesan. Kata "hiperbola" berasal dari bahasa Yunani yang berarti "berlebihan", dan majas ini sering digunakan dalam karya sastra, iklan, atau percakapan sehari-hari untuk menyampaikan emosi atau situasi secara lebih imajinatif.

Latihan
1. "Suara tangisnya terdengar sampai menggelegar membelah angkasa." Kalimat tersebut menggunakan majas hiperbola karena...A. Membandingkan suara tangis dengan sesuatu yang kecil.
B. Membandingkan suara tangis dengan sesuatu yang besar.
C. Menggambarkan suara tangis yang sangat besar dan kuat secara berlebihan.
D. Menggambarkan suara tangis yang biasa saja.

2. Pilihlah kalimat yang menggunakan majas hiperbola!
A. Matanya sehalus sutra.
B. Ia bekerja banting tulang setiap hari.
C. Hutan telah diubah menjadi lautan api.
D. Dia berlari secepat kilat.

3. Manakah di antara kalimat berikut yang bukan majas hiperbola?
A. Harga bensin membubung tinggi.
B. Kekecewaannya mampu membelah angkasa.
C. Air matanya mengalir deras.
D. Dia adalah bintang di kelasnya.

4. Kalimat yang menggambarkan sesuatu secara berlebihan dan tidak masuk akal adalah ciri dari majas...A. Metafora
B. Simile
C. Personifikasi
D. Hiperbola

PANCASILA




Demikian pembelajaran hari ini, semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan, Jangan lupa sholat lima waktu dan murojaah surah-surah pendek.
 
Mari kita tutup pembelajaran hari ini dengan membaca hamdalah


Selasa, 09 September 2025

Materi Ajar Kelas 5 (Rabu 10 September 2025)

Hari/Tanggal : Rabu 10 September 2025

Muatan Pembelajaran :
1. Matematika : FPB dan KPK
2. Bahasa Indonesia : Jendela Dunia
3. Seni Rupa : Mengenal Prinsip Seni Rupa

Capaian Pembelajaran Matematika
Elemen Bilangan
Pada akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 1.000.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan uang. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan cacah sampai 100.000.Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB.

CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA:
Elemen Berbicara dan Mempresentasikan
Peserta didik mampu menyampaikan informasi secara lisan untuk tujuan menghibur dan meyakinkan mitra tutur sesuai kaidah dan konteks. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu memilih kata yang tepat sesuai dengan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menyampaikan informasi dengan fasih dan santun. Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik mampu mempresentasikan gagasan, hasil pengamatan, dan pengalaman dengan logis, sistematis, efektif, dan kritis; mempresentasikan imajinasi secara kreatif.

CAPAIAN PEMBELAJARAN SENI RUPA
Elemen Mengalami :
Pada akhir fase C, peserta didik memahami unsur rupa dan prinsip desain di lingkungan sekitarnya. Peserta didik menyimpulkan hasil pengamatan dan pemahaman pada perpaduan unsur dalam prinsip desain.
Apa kabar anak sholih sholihah.........
semoga kalian semua dalam keadaan sehat walaf'iyah ....
Adapun tujuan pembelajaran hari ini anak-anak bu guru dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB, memahami majas personifikasi dan dapat mempraktikkan langkah-langkah menggambar ritme secara mandiri


Matematika

FPB dan KPK







FPB adalah Faktor Persekutuan Terbesar, yaitu bilangan terbesar yang dapat membagi habis dua bilangan atau lebih. Sedangkan KPK adalah Kelipatan Persekutuan Terkecil, yaitu bilangan terkecil yang merupakan kelipatan dari dua bilangan atau lebih. Keduanya adalah konsep dalam matematika yang digunakan untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pembagian atau pengulangan.
Cara Mencari FPB (Faktor Persekutuan Terbesar)
Ada beberapa cara untuk mencari FPB, salah satunya menggunakan faktorisasi prima:

Cari faktor prima: dari setiap bilangan.
Kalikan faktor-faktor prima yang sama: dari semua bilangan tersebut.

Contoh FPB dari 12 dan 18:

Faktor prima dari 12: 2, 2, 3
Faktor prima dari 18: 2, 3, 3

Faktor prima yang sama: 2 dan 3

FPB = 2 × 3 = 6

Cara Mencari KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil)
Salah satu cara mencari KPK juga menggunakan faktorisasi prima:

Cari faktor prima: dari setiap bilangan.
Kalikan semua faktor prima, baik yang sama maupun berbeda, dengan pangkat tertinggi.

Contoh KPK dari 12 dan 18:

Faktor prima dari 12: 2, 2, 3
Faktor prima dari 18: 2, 3, 3
Semua faktor prima yang ada: 2 (pangkat 2), 3 (pangkat 2)

KPK = 2² × 3² = 4 × 9 = 36

Perbedaan Utama

FPB
mencari bilangan terbesar yang menjadi faktor dari semua bilangan yang ada.

KPK
mencari bilangan terkecil yang merupakan kelipatan dari semua bilangan yang ada.


Bahasa Indonesia
Majas Pesrsonifikasi
               
            

Majas personifikasi adalah gaya bahasa yang menggambarkan benda mati, tumbuhan, atau hewan seolah-olah memiliki sifat atau perilaku seperti manusia. Anak-anak SD bisa memahaminya sebagai cara membayangkan benda atau hewan melakukan hal yang biasa dilakukan oleh manusia, seperti "angin berbisik", "ombak menari", atau "jam dinding tersenyum".

Contoh Majas Personifikasi yang Sederhana untuk Kelas 5 SD
Berikut adalah beberapa contoh kalimat yang menggunakan majas personifikasi :

1. Jam dinding tersenyum: menyambut pagi hari. (Jam tidak bisa tersenyum, itu sifat manusia)
Pohon melambaikan tangannya: saat angin bertiup. (Pohon tidak punya tangan, tapi gerakannya seperti melambai)
2. Radio mendendangkan lagu: dengan merdu. (Radio tidak punya suara untuk bernyanyi)
3. Pensil menari-nari: di atas kertas. (Pensil tidak bisa menari, tapi gerakannya bisa seperti menari)
4. Ombak berkejar-kejaran: di pantai. (Ombak tidak bisa berlomba, itu aktivitas manusia)
5. Mentari pagi menyapa: dengan hangat. (Mentari tidak bisa menyapa, itu tindakan menyambut manusia)

Ciri-ciri Majas Personifikasi :
a. Benda dianggap punya perasaan atau kesadaran, seolah-olah hidup.
b. Benda dianggap bisa melakukan tindakan atau aktivitas manusiawi: seperti berbicara, menari, atau bernyanyi.
c. Menciptakan gambaran yang lebih hidup: dan menarik dalam sebuah cerita atau puisi.

Latihan

1. Kalimat manakah yang menggunakan majas personifikasi?
a. Angin berbisik di telingaku.
b. Air mata itu seputih mutiara.
c. Dia adalah bintang di malam hari.
d. Wajahnya berseri-seri seperti mentari pagi.


2. Manakah di antara kalimat berikut yang bukan merupakan majas personifikasi?
a. Ombak saling berkejar-kejaran di tepi pantai.
b. Pohon-pohon berdiri gagah seperti penjaga alam.
c. Angin malam ini berembus lembut membelai dedaunan.
d. Mentari pagi menyapaku hangat.


3. Manakah di antara pilihan berikut yang merupakan contoh majas personifikasi?
a. Ia marah besar seperti singa yang mengaum.
b. Hatiku hancur berkeping-keping.
c. Pemandangan itu sangat indah memukau.
d. Suara hujan menari-nari di atas atap.

4. Jelaskan pengertian majas personifikasi!

5. Tuliskan sebuah kalimat majas personifikasi

Seni Rupa





A. Pengertian Prinsip Ritme
Sebuah karya seni yang dihasilkan seorang seniman, desainer atau perancang, pasti terdiri dari unsur-unsur seni rupa yang bersatu menjadi kesatuan utuh sehingga dapat dinikmati secara visual. Salah satu dariprinsip-prinsip tersebut adalah ritme, siswa dapat menentukan prinsip ritme dalam seni rupa dengan memperhatikan susunan yang terdapat dalam sebuah karya seni, dari sinilah sebuah karya seni biasa bernilai estetika tinggi dan sangat indah.

Menurut Rathus (2008:239), ritme dapat dilihat dengan pengelompokan unsur-unsur bentuk yang repetitif seperti garis, bentuk, dan warna. Sedikit perubahan dalam ritme, baik dalam seni musik maupun seni rupa, dapat menambah daya tarik, tetapi perubahan yang besar dapat menyebabkan kesan tidak mengenakkan.

Untuk menganalisis unsur seni rupa yang membentuk ritme tersebut, tidak terlepas dari mengamati cara penyusunan atau pengaturan unsur-unsur rupa dengan karakter yang berbeda dalam sebuah karya seni yang menunjukkan keterpaduan yang saling mangisi sehingga membentuk suatu karya seni yang indah, Menurut Malins (1980:9), dalam menikmati karya seni lukis kepuasan estetik diperoleh dengan mengenali dan memahami kualitas pektorilnya, yaitu ritme, keselarasan, gerak atau pola.

B. Menggambar Prinsip Ritme
Dalam sebuah karya seni rupa, irama atau ritme dapat berupa pengulangan bentuk, warna, atau motif. Pengulangan ini bebas dilakukan sesuai selera sang seniman. Irama perubahan dari besar ke kecil disebut irama progresif, sedangkan dari kecil ke besar disebut irama mengalun. Irama dengan pengulangan bentuk, ukuran, dan warna yang sama disebut irama repetitif. Ada beberapa macam ritme dalam seni rupa, antara lain: 
  1. Ritme repetitif: Pengulangan bentuk, ukuran, dan warna yang sama 
  2. Ritme repetisi alternatif: Ritme yang mempunyai bagian yang lebih bervariasi dari ritme repetitif 
  3. Ritme progresi: Ritme gradasi yang ada di dalam sebuah karya seni 
  4. Ritme mengalir atau flowing: Ritme yang menyusun materi objek dengan gerak berkelanjutan dari kecil ke besar atau sebaliknya 

Dalam pembelajaran ini siswa diminta untuk menerapakan prinsip seni rupa dan dapat menciptakan gambar yang menunjukkan prinsip ritme dalam sebuah karya gambar dengan media kertas, ritme dapat diciptakan dengan pola repetisi dan dapat dibentuk dari pengulangan satu atau lebih unsur secara terus menerus baik teratur atau tidak teratur sehingga membentuk kesan keindahan tersendiri.
Prinsip Ritme
Alat dan bahan:
  1. Pensil/Pensil warna/Krayon/Spidol/alat mewarnai yang lain.
  2. Alternatif : Arang/Kapur/tumbuhan yang mengandung warna dan lain-lain
  3. Kertas A4/buku gambar (ketebalan dibebaskan).
  4. Alternatif : Kardus/papan kayu/media yang tersedia.
  5. Siswa dipersilahkan memilih dan mencoba alat bahan yang erbeda.
  6. Siswa dipersilahkan menggunakan alat yang tersedia di daerah sekitar.

Berikut ini salah satu contoh menggambar dengan prinsip ritme
Gambar Ritme
Irama dalam karya seni dapat timbul jika ada pengulangan yang teratur dari unsur yang digunakan. Irama dapat  terjadi pada karya seni rupa dari adanya pengaturan unsur garis, raut, warna, teksture, gelap-terang secara berulang-ulang. Pengulangan unsur bisa bergantian yang biasa disebut irama alternatif. Irama dengan perubahan ukuran (besar-kecil) disebut irama progresif. Irama gerakan mengalun atau Flowing dapat dilakukan secara kontinyu (dari kecil ke besar) atau sebaliknya. Irama repetitif adalah pengulangan bentuk, ukuran, dan  warna yang sama (monotun).

Latihan soal
1. Prinsip ritme dalam seni rupa dapat tercipta melalui pengaturan unsur-unsur seni rupa seperti garis, warna, dan tekstur secara...
a. Acak b. Tidak teratur
c. Berulang-ulang secara teratur d. Berbeda-beda pada setiap bagian

2. Salah satu tujuan utama menerapkan prinsip ritme dalam sebuah karya seni rupa adalah untuk...
a. Membuat karya menjadi lebih kompleks dan sulit dipahami
b. Menghindari penggunaan unsur-unsur seni rupa yang sama
c. Menciptakan harmoni dan gerakan visual yang mengalir
d. Menekankan perbedaan antar elemen dalam komposisi

3. Berikut adalah contoh penerapan prinsip ritme dalam seni rupa, kecuali...
a. Deretan jendela pada sebuah bangunan yang memiliki bentuk dan ukuran sama
b. Pengulangan pola daun dalam sebuah ukiran kayu
c. Penggunaan warna yang sangat berbeda dan kontras di setiap sudut lukisan
d. Pola ombak yang berulang dalam sebuah kain batik

4. Ritme dalam seni rupa tidak hanya tentang pengulangan, tetapi juga dapat menggunakan teknik seperti...
a. Penggunaan warna monokromatik
b. Penggabungan berbagai unsur secara acak
c. Variasi dan gradasi untuk memberikan dinamika visual
d. Penambahan banyak detail pada satu bagian karya

5. Teknik pengulangan objek berupa titik-titik yang disusun secara beraturan dapat membentuk sebuah prinsip ritme dalam karya seni rupa karena adanya...
a. Kontras
b. Variasi
c. Repetisi
d. Gradasi

Demikian pembelajaran hari ini, semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan, Jangan lupa sholat lima waktu dan murojaah surah-surah pendek.
 
Mari kita tutup pembelajaran hari ini dengan membaca hamdalah


Kesimpulan :
Alhamdulillah kegiatan belajar hari ini berjalan dengan lancar pada mata pelajaran matematika materi kpk dan fpb masih ada yang belum memahami cara mencari kpk dan fpb dengan menggunakan pohon faktor.

Minggu, 07 September 2025

Materi Ajar Kelas 5 (Senin 8 September 2025)

Hari/Tanggal : Senin 8 September 2025

Muatan Pembelajaran :
1. Matematika : FPB dan KPK
2. Bahasa Indonesia : Jendela Dunia
3. Seni Rupa : Mengenal Prinsip Seni Rupa

Capaian Pembelajaran Matematika
Elemen Bilangan
Pada akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 1.000.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan uang. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan cacah sampai 100.000.Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB.

CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA:
Elemen Berbicara dan Mempresentasikan
Peserta didik mampu menyampaikan informasi secara lisan untuk tujuan menghibur dan meyakinkan mitra tutur sesuai kaidah dan konteks. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu memilih kata yang tepat sesuai dengan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menyampaikan informasi dengan fasih dan santun. Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik mampu mempresentasikan gagasan, hasil pengamatan, dan pengalaman dengan logis, sistematis, efektif, dan kritis; mempresentasikan imajinasi secara kreatif.

CAPAIAN PEMBELAJARAN SENI RUPA
Elemen Mengalami :
Pada akhir fase C, peserta didik memahami unsur rupa dan prinsip desain di lingkungan sekitarnya. Peserta didik menyimpulkan hasil pengamatan dan pemahaman pada perpaduan unsur dalam prinsip desain.
Apa kabar anak sholih sholihah.........
semoga kalian semua dalam keadaan sehat walaf'iyah ....
Adapun tujuan pembelajaran hari ini anak-anak bu guru dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB, memahami majas personifikasi dan dapat mempraktikkan langkah-langkah menggambar ritme secara mandiri


Matematika

FPB dan KPK





FPB adalah Faktor Persekutuan Terbesar, yaitu bilangan terbesar yang dapat membagi habis dua bilangan atau lebih. Sedangkan KPK adalah Kelipatan Persekutuan Terkecil, yaitu bilangan terkecil yang merupakan kelipatan dari dua bilangan atau lebih. Keduanya adalah konsep dalam matematika yang digunakan untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pembagian atau pengulangan.
Cara Mencari FPB (Faktor Persekutuan Terbesar)
Ada beberapa cara untuk mencari FPB, salah satunya menggunakan faktorisasi prima:

Cari faktor prima: dari setiap bilangan.
Kalikan faktor-faktor prima yang sama: dari semua bilangan tersebut.

Contoh FPB dari 12 dan 18:

Faktor prima dari 12: 2, 2, 3
Faktor prima dari 18: 2, 3, 3

Faktor prima yang sama: 2 dan 3

FPB = 2 × 3 = 6

Cara Mencari KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil)
Salah satu cara mencari KPK juga menggunakan faktorisasi prima:

Cari faktor prima: dari setiap bilangan.
Kalikan semua faktor prima, baik yang sama maupun berbeda, dengan pangkat tertinggi.

Contoh KPK dari 12 dan 18:

Faktor prima dari 12: 2, 2, 3
Faktor prima dari 18: 2, 3, 3
Semua faktor prima yang ada: 2 (pangkat 2), 3 (pangkat 2)

KPK = 2² × 3² = 4 × 9 = 36

Perbedaan Utama

FPB
mencari bilangan terbesar yang menjadi faktor dari semua bilangan yang ada.

KPK
mencari bilangan terkecil yang merupakan kelipatan dari semua bilangan yang ada.


Bahasa Indonesia
Majas Pesrsonifikasi
               
            

Majas personifikasi adalah gaya bahasa yang menggambarkan benda mati, tumbuhan, atau hewan seolah-olah memiliki sifat atau perilaku seperti manusia. Anak-anak SD bisa memahaminya sebagai cara membayangkan benda atau hewan melakukan hal yang biasa dilakukan oleh manusia, seperti "angin berbisik", "ombak menari", atau "jam dinding tersenyum".

Contoh Majas Personifikasi yang Sederhana untuk Kelas 5 SD
Berikut adalah beberapa contoh kalimat yang menggunakan majas personifikasi :

1. Jam dinding tersenyum: menyambut pagi hari. (Jam tidak bisa tersenyum, itu sifat manusia)
Pohon melambaikan tangannya: saat angin bertiup. (Pohon tidak punya tangan, tapi gerakannya seperti melambai)
2. Radio mendendangkan lagu: dengan merdu. (Radio tidak punya suara untuk bernyanyi)
3. Pensil menari-nari: di atas kertas. (Pensil tidak bisa menari, tapi gerakannya bisa seperti menari)
4. Ombak berkejar-kejaran: di pantai. (Ombak tidak bisa berlomba, itu aktivitas manusia)
5. Mentari pagi menyapa: dengan hangat. (Mentari tidak bisa menyapa, itu tindakan menyambut manusia)

Ciri-ciri Majas Personifikasi :
a. Benda dianggap punya perasaan atau kesadaran, seolah-olah hidup.
b. Benda dianggap bisa melakukan tindakan atau aktivitas manusiawi: seperti berbicara, menari, atau bernyanyi.
c. Menciptakan gambaran yang lebih hidup: dan menarik dalam sebuah cerita atau puisi.

Latihan

1. Kalimat manakah yang menggunakan majas personifikasi?
a. Angin berbisik di telingaku.
b. Air mata itu seputih mutiara.
c. Dia adalah bintang di malam hari.
d. Wajahnya berseri-seri seperti mentari pagi.


2. Manakah di antara kalimat berikut yang bukan merupakan majas personifikasi?
a. Ombak saling berkejar-kejaran di tepi pantai.
b. Pohon-pohon berdiri gagah seperti penjaga alam.
c. Angin malam ini berembus lembut membelai dedaunan.
d. Mentari pagi menyapaku hangat.


3. Manakah di antara pilihan berikut yang merupakan contoh majas personifikasi?
a. Ia marah besar seperti singa yang mengaum.
b. Hatiku hancur berkeping-keping.
c. Pemandangan itu sangat indah memukau.
d. Suara hujan menari-nari di atas atap.

4. Jelaskan pengertian majas personifikasi!

5. Tuliskan sebuah kalimat majas personifikasi

Seni Rupa





A. Pengertian Prinsip Ritme
Sebuah karya seni yang dihasilkan seorang seniman, desainer atau perancang, pasti terdiri dari unsur-unsur seni rupa yang bersatu menjadi kesatuan utuh sehingga dapat dinikmati secara visual. Salah satu dariprinsip-prinsip tersebut adalah ritme, siswa dapat menentukan prinsip ritme dalam seni rupa dengan memperhatikan susunan yang terdapat dalam sebuah karya seni, dari sinilah sebuah karya seni biasa bernilai estetika tinggi dan sangat indah.

Menurut Rathus (2008:239), ritme dapat dilihat dengan pengelompokan unsur-unsur bentuk yang repetitif seperti garis, bentuk, dan warna. Sedikit perubahan dalam ritme, baik dalam seni musik maupun seni rupa, dapat menambah daya tarik, tetapi perubahan yang besar dapat menyebabkan kesan tidak mengenakkan.

Untuk menganalisis unsur seni rupa yang membentuk ritme tersebut, tidak terlepas dari mengamati cara penyusunan atau pengaturan unsur-unsur rupa dengan karakter yang berbeda dalam sebuah karya seni yang menunjukkan keterpaduan yang saling mangisi sehingga membentuk suatu karya seni yang indah, Menurut Malins (1980:9), dalam menikmati karya seni lukis kepuasan estetik diperoleh dengan mengenali dan memahami kualitas pektorilnya, yaitu ritme, keselarasan, gerak atau pola.

B. Menggambar Prinsip Ritme
Dalam sebuah karya seni rupa, irama atau ritme dapat berupa pengulangan bentuk, warna, atau motif. Pengulangan ini bebas dilakukan sesuai selera sang seniman. Irama perubahan dari besar ke kecil disebut irama progresif, sedangkan dari kecil ke besar disebut irama mengalun. Irama dengan pengulangan bentuk, ukuran, dan warna yang sama disebut irama repetitif. Ada beberapa macam ritme dalam seni rupa, antara lain: 
  1. Ritme repetitif: Pengulangan bentuk, ukuran, dan warna yang sama 
  2. Ritme repetisi alternatif: Ritme yang mempunyai bagian yang lebih bervariasi dari ritme repetitif 
  3. Ritme progresi: Ritme gradasi yang ada di dalam sebuah karya seni 
  4. Ritme mengalir atau flowing: Ritme yang menyusun materi objek dengan gerak berkelanjutan dari kecil ke besar atau sebaliknya 

Dalam pembelajaran ini siswa diminta untuk menerapakan prinsip seni rupa dan dapat menciptakan gambar yang menunjukkan prinsip ritme dalam sebuah karya gambar dengan media kertas, ritme dapat diciptakan dengan pola repetisi dan dapat dibentuk dari pengulangan satu atau lebih unsur secara terus menerus baik teratur atau tidak teratur sehingga membentuk kesan keindahan tersendiri.
Prinsip Ritme
Alat dan bahan:
  1. Pensil/Pensil warna/Krayon/Spidol/alat mewarnai yang lain.
  2. Alternatif : Arang/Kapur/tumbuhan yang mengandung warna dan lain-lain
  3. Kertas A4/buku gambar (ketebalan dibebaskan).
  4. Alternatif : Kardus/papan kayu/media yang tersedia.
  5. Siswa dipersilahkan memilih dan mencoba alat bahan yang erbeda.
  6. Siswa dipersilahkan menggunakan alat yang tersedia di daerah sekitar.

Berikut ini salah satu contoh menggambar dengan prinsip ritme
Gambar Ritme
Irama dalam karya seni dapat timbul jika ada pengulangan yang teratur dari unsur yang digunakan. Irama dapat  terjadi pada karya seni rupa dari adanya pengaturan unsur garis, raut, warna, teksture, gelap-terang secara berulang-ulang. Pengulangan unsur bisa bergantian yang biasa disebut irama alternatif. Irama dengan perubahan ukuran (besar-kecil) disebut irama progresif. Irama gerakan mengalun atau Flowing dapat dilakukan secara kontinyu (dari kecil ke besar) atau sebaliknya. Irama repetitif adalah pengulangan bentuk, ukuran, dan  warna yang sama (monotun).

Latihan soal
1. Prinsip ritme dalam seni rupa dapat tercipta melalui pengaturan unsur-unsur seni rupa seperti garis, warna, dan tekstur secara...
a. Acak b. Tidak teratur
c. Berulang-ulang secara teratur d. Berbeda-beda pada setiap bagian

2. Salah satu tujuan utama menerapkan prinsip ritme dalam sebuah karya seni rupa adalah untuk...
a. Membuat karya menjadi lebih kompleks dan sulit dipahami
b. Menghindari penggunaan unsur-unsur seni rupa yang sama
c. Menciptakan harmoni dan gerakan visual yang mengalir
d. Menekankan perbedaan antar elemen dalam komposisi

3. Berikut adalah contoh penerapan prinsip ritme dalam seni rupa, kecuali...
a. Deretan jendela pada sebuah bangunan yang memiliki bentuk dan ukuran sama
b. Pengulangan pola daun dalam sebuah ukiran kayu
c. Penggunaan warna yang sangat berbeda dan kontras di setiap sudut lukisan
d. Pola ombak yang berulang dalam sebuah kain batik

4. Ritme dalam seni rupa tidak hanya tentang pengulangan, tetapi juga dapat menggunakan teknik seperti...
a. Penggunaan warna monokromatik
b. Penggabungan berbagai unsur secara acak
c. Variasi dan gradasi untuk memberikan dinamika visual
d. Penambahan banyak detail pada satu bagian karya

5. Teknik pengulangan objek berupa titik-titik yang disusun secara beraturan dapat membentuk sebuah prinsip ritme dalam karya seni rupa karena adanya...
a. Kontras
b. Variasi
c. Repetisi
d. Gradasi

Demikian pembelajaran hari ini, semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan, Jangan lupa sholat lima waktu dan murojaah surah-surah pendek.
 
Mari kita tutup pembelajaran hari ini dengan membaca hamdalah


Kesimpulan :
Alhamdulillah kegiatan belajar mengajar berjalan dengan lancar murid didik dapat mengikuti dengan baik pada mata pelajaran matematika materi faktor prima dan faktorisasi prima masih ada murid yang kesulitan dalam mengerjakan.

Materi Ajar Kelas 5 (Jumat 19 September 2025)

Hari/Tanggal : Jumat, 19 September 2025 Muatan Pembelajaran : IPAS :...

Postingan Populer