Selamat Belajar Anak Sholih/Sholihah

Selasa, 20 Agustus 2019

tema 2 subtema 2 pb 3

RINGKASAN MATERI PEMBELAJARAN

Hari/Tanggal  : Rabu, 21 Agustus 2019
Tema 2           : Persatuan Dalam Perbedaan
Subtema 2      : Bekerja sama mencapai tujuan
Pembelajaran : 3 (Tiga)
Muatan PB     : B.Indonesia dan IPA

Bahasa Indonesia

Melengkapi Peta Pikiran Menggunakan Kalimat Efektif
Informasi penting yang terdapat dalam suatu teks dapat disajikan dalam bentuk peta pikiran. Peta pikiran dapat membuatmu lebih mudah mengingat informasi penting tersebut. Akan tetapi, saat membuat p[eta pikiran akan lebih baik jika kamu menggunakan kalimat efektif. Hal tersebutn dapat meningkatkan kemampuanmu menulis sesuai dengan kaidah bahasa yang baik dan benar.

Bacalah teks berikut dengan seksama!


Tugas Latihan!
Setelah membaca teks diatas, lengkapi peta pikiran berikut ini dengan menggunkan kalimat efektif!



Muatan IPA


Cara Hewan Beradaptasi Terhadap Kondisi Lingkungan Tertentu

Beberapa jenis hewan memiliki ciri khusus untuk beradaptasi terhadap kondisi lingkungan. Misalnya, adaptasi hewan di gurun, kutub, laut, dan pertahanan diri dari pemangsa.

A. Cara hewan beradaptasi pada kondisi lingkungan tertetu
1. Unta adalah hewan yang habitatnya di gurun pasir yang gersang dan panas. Maka dari itu bagian- bagian tubuh unta sangat membantunya melindungi diri dan bertahan hidup di habitatnya. Yaitu punuk unta yang digunakan sebagai tempat menyimpan cadangan makanan dan juga lemak. Kaki unta panjang agar unta tidak terperosok di pasir. Dan di kaki unta ada bantalan yang melindungi kaki unta dari panas yang menyengat.

2. Beruang kutub. Beruang kutub tinggal di daerah es atau kutub. Beruang mempunyai kaki yang besar dan lebar untuk berjalan di salju. Dan beruang mempunyai bulu tebal dan hangat untuk melindungi diri dari dinginnya suhu es.

3. Kelelawar
Kelelawar memiliki kemamp[uan ekolokasi, yaitu kemampuan untuk mendeteksi mangsa, pemangsa, dan benda disekitarnya menggunkan pantulan bunyi.

4. Burung hantu
Burung hantu memiliki penglihatan dan pendengaran yang tajam dan peka untuk mencari mangsa dimalam hari

5. Lumba-lumba dan paus
Kedua mamalia ini hidup dilaut. Alat pernapasannya berupa paru-paru. Oleh karena itu, kedua hewan ini sering muncul kepermukaan laut untuk menghirup oksigen. Sama seperti kelelawar, kudua hewan ini juga memiliki kemampuan ekolokasi.

B. Cara hewan beradaptasi melindungi diri dari pemangsa

1. Cicak
Cicak bisa memutuskan ekornya ketika ia dikejar oleh musuh. Dengan putusnya ekor cicak, biasanya hewan lain akan berhenti untuk mengejarnya. Cara Cicak memutuskan ekornya disebut dalam ilmu ilmiah sebagai autotomi. Contoh hewan lain yang menggunakan sistem perlindungan diri dengan cara autotomi adalah kadal, gecko, skink dan beberapa jenis tipe salamander.

2. Bunglon
Bunglon merupakan hewan yang bisa mengklamufase dirinya menjadi warna apapun yang ia injak. Seperti misalnya saat dia diserang musuh di atas pohon, ia akan merubah warna kulitnya menjadi warna batang atau warna dahan dari pohon yang ia tempati. Kemampuan bunglon dalam berkamuflase dalam bahasa ilmiahnya disebut dengan mimikri. Selain bunglon, hewan hewan ini juga memiliki sistem kamuflase yang sama yaitu katak pohon dan gurita.

3. Walang Sangit
Walang sangit adalah hewan yang menyerupai bentuk belalang, biasanya hewan ini hidup di daerah perkebunan atau daerah sawah. Hewan ini mempunyai alat perlindungan diri yang cukup unik, yaitu dengan mengeluarkan bau dari tubuhnya. Apabila walang sangit sedang diburu musuhnya, ia akan mengeluarkan bau yang membuat musuhnya tersebut kabur karena tidak tahan akan baunya.

4. Landak (Duri Tajam pada Tubuh)
Jika trenggiling mempunyai sisik yang keras, landak mempunyai duri duri yang tajam di bagian punggungnya. Saat ada musuh yang ingin memangsa landak, landak akan berusaha membelakangi musuhnya sehingga ia akan aman dari kejaran musuhnya. Karena tubuh musuhnya tersebut akan tertusuk duri. Landak tidak memiliki racun didalam durinya, namun ketajaman dari duri durinya tersebut sudah mampu membuat musuh musuhnya terluka.

5. Kalajengking (Racun Pada Ekornya)
Kalajengking memiliki sistem perlindungan diri yang mirip dengan ular, bedanya kalajengking memiliki racun yang terletak pada bagian ekornya. Racun tersebut pun bisa dengan cepat melumpuhkan musuh asalkan musuhnya tersebut tersengat oleh ekornya. Tidak hanya kalajengking, Kelabang dan lebah juga memiliki sistem perlindungan diri yang sama yaitu memiliki racun di daerah ekor

6. Trenggiling (Menggulung Tubuhnya)
Sistem perlindungan diri yang dimiliki trenggiling adalah dengan menekukkan tubuhnya. Hal tersebut dilakukan trenggiling karena hewan ini memiliki kulit berupa sisik yang sangat keras. Walaupun memiliki bagian perut yang lunak, trenggiling akan aman dari serangan musuh apabila ia sudah menekukkan tubuhnya. Selain trenggiling, luing pun melakukan hal yang sama ketika ia sedang diburu oleh musuhnya

7. Cumi-cumi
Cara Hewan Melindungi Diri selanjutnya terjadi pada cumi-cumi. Cumi cumi mempunyai sistem perlindungan diri menggunakan tinta yang ia keluarkan dari tubuhnya. Tinta tersebut akan disemburkan ke musuh yang sedang ingin memangsanya. Dengan tinta tersebut, musuh cumi cumi akan kabur karena tidak bisa melihat tubuh cumi cumi dengan jelas. Cumi cumi sendiri merupakan makhluk hidup yang tinggal di laut. Tinta dari hewan cumi cumi sering dikumpulkan manusia untuk dibuat menjadi bahan membuat tinta pulpen yang kita gunakan sehari hari









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Materi Ajar Kelas 5 (Jumat 22 November 2024)

Hari / Tanggal : Jumat / 22 November 2024 Fase / Kelas : C / 5 Mata Pelajaran : IPAS  Media pembelajaran : video ...

Postingan Populer