Selamat pagi anak sholeh sholehah Ibu guru, apa kabarnya? semoga semua dalam keadaan sehat wal afiat.
Hari ini kita akan melaksanakan pembelajaran P5 dengan Tema Kewirausahaan, Topik "Cipta Karya Sampah Kita". Berikut uraian pembelajaran secara lengkap.
Tema : Kewirausahaan
Topik : Cipta Karya Sampah Kita
Tujuan : Dengan mengangkat tema “kewirausahaan” dan mengacu kepada Profil Pelajar Pancasila, projek penguatan profil pelajar Pancasila ini ditujukan untuk melatih peserta didik melakukan aktivitas yang bermanfaat dari bahan di sekitarnya dan menghasilkan karya yang memiliki nilai jual.
Target Pencapaian Projek Profil: Melalui pengalaman pengelolaan projek profil ini, selain memahami tema “Kewirausahaan” dan mengadopsinya sebagai gaya hidup sehari-hari, peserta didik diharapkan telah mengembangkan tiga dimensi Profil Pelajar Pancasila yaitu kreatif, mandiri, dan bernalar kritis.
Hari ini kita akan memanfaatkan sampah sedotan menjadi tempat pensil yang unik.
Sebelumnya yuk kita simak video berikut ini :
Setelah kalian melihat video diatas, yuk kita sama-sama membuat Cipta Karya dari sampah sedotan, selamat mengerjakan.. :)
Demikian pembelajaran hari ini, semoga selalu dilimpahi ilmu yang bermanfaat. Jangan lupa untuk selalu berdoa dan sholat lima waktu. Sampai jumpa pada pembelajaran selanjutnya.
Terimakasih
Wassalaamualaikum Wr Wb.
Kesimpulan :
Pembelajaran hari ini yaitu membuat tempat pensil dari botol plastik dan sedotan semua siswa bisa melakukannya dengan baik, kegiatan belajar pun sangat menyenangkan bagi siswa-siswi.
Hari/Tanggal : Selasa 30 Juli 2024 Fase/Kelas : C/5
Mata Pelajaran : Matematika
Capaian Pembelajaran Matematika: Pada akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 1.000.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan uang. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan cacah sampai 100.000. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB. Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan berbagai pecahan termasuk pecahan campuran, melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan, serta melakukan operasi perkalian dan pembagian pecahan dengan bilangan asli. Mereka dapat mengubah pecahan menjadi desimal, serta membandingkan dan mengurutkan bilangan desimal (satu angka di belakang koma)
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan uang (Komposisi/Menyusun dan Dekomposisi/Menguraikan bilangan cacah sampai 100.000)
Assalamualaikum wr.wb Apa kabar anak sholih/Sholihah? Sudah siap belajar hari ini ? Sebelum belajar kita jangan lupa berdoa terlebih dahulu yaa.
Kemarin kita sudah belajar tentang membandingkan dan mengurutkan bilangan cacah sampai 100.000.
Hari ini kita akan belajar tentang komposisi dan dekomposisi bilangan cacah sampai 100.000
Yuk kita simak video berikut ini :
yuk kita mengerjakan soal dibawah ini :
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA: 1. Elemen Menyimak Peserta didik mampu menganalisis informasi dengan mengidentifikasikan ciri objek, urutan proses kejadian dan nilai-nilai dari berbagai tipe teks nonfiksi dan fiksi yang disajikan dalam bentuk lisan, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan audio.
2. Elemen Membaca dan Memirsa Peserta didik mampu membaca kata-kata dengan berbagai pola kombinasi huruf dalam kata dengan fasih dan indah.. Peserta didik mampu memahami informasi dan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan untuk mengidentifikasi objek, fenomena, dan karakter. Peserta didik mampu menganalisis informasi dari berbagai tipe teks serta nilai-nilai yang terkandung dalam teks sastra dari teks visual dan/atau audiovisual. Peserta didik mampu membaca hasil pengamatan.
3. Elemen Berbicara dan Mempresentasikan Peserta didik mampu menyampaikan informasi secara lisan untuk tujuan menghibur dan meyakinkan mitra tutur sesuai kaidah dan konteks. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu memilih kata yang tepat sesuai dengan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menyampaikan informasi dengan fasih dan santun. Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik mampu mempresentasikan gagasan, hasil pengamatan, dan pengalaman dengan logis, sistematis, efektif, dan kritis; mempresentasikan imajinasi secara kreatif.
4. Elemen Menulis Peserta didik mampu menulis berbagai teks sederhana berdasarkan gagasan, hasil pengamatan, pengalaman, dan imajinasi. Peserta didik mampu menuliskan hasil pengamatan yang menjelaskan hubungan kausalitas (sebab akibat) untuk meyakinkan pembaca. Peserta didik mampu menggunakan kaidah kebahasaan dan kesastraan untuk menulis teks sesuai dengan konteks dan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik terampil menulis teks dalam tulisan Latin dan tegak bersambung.
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik mampu menganalisis informasi dan memahami makna dari puisibaru yang disajikan dalam bentuk lisan,teks aural (teks yangdibacakan dan/atau didengar) dan audio
Bahasa Indonesia
Mata Pelajaran : Pancasila CAPAIAN PEMBELAJARAN PANCASILA Peserta didik mampu memahami kronologi sejarah kelahiran Pancasila; meneladani sikap para perumus Pancasila dan menerapkan di lingkungan masyarakat; menghubungkan sila-sila dalam Pancasila sebagai suatu kesatuan yang utuh, menguraikan makna nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup, dan ideologi bangsa dan negara.
PENDIDIKAN PANCASILA
Peristiwa Lahirnya Pancasila Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu panca dan sila. Panca artinya lima, dan sila artinya dasar. Jadi, Pancasila berarti lima dasar atau lima asas.
Istilah pancasila telah dikenal sejak zaman Majapahit, yaitu terdapat pada kitab Negarakertagama karangan Mpu Prapanca dan kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular. Dalam kitab Sutasoma, pancasila berarti berbatu sendi yang lima atau pelaksanaan kesusilaan yang lima.
Lahirnya Pancasila sebagai dasar negara terjadi pada saat Sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang pertama. Berikut usulan-usulan dasar negara yang disampaikan oleh tiga tokoh bangsa.
Tokoh Pengusul Dasar Negara
Tokoh
Usulan
29 Mei 1945 Pada tanggal 29 Mei 1945, Muhammad Yamin mengusulkan lima dasar negara, yaitu:
peri kebangsaan,
peri kemanusiaan,
peri ketuhanan,
peri kerakyatan, dan
kesejahteraan rakyat.
31 Mei 1945 Pada tanggal 31 Mei 1945, Prof. Dr. Mr. Soepomo dalam pidato singkatnya mengusulkan lima asas:
persatuan
kekeluargaan
keseimbangangan lahir batin
musyawarah
keadilan rakyat
1 Juni 1945 Pada hari terakhir Sidang BPUKPI tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno berpidato tanpa teks tentang calon rumusan dasar negara Republik Indonesia, yaitu:
internasionalisme,
peri kemanusiaan,
mufakat atau demokrasi,
kesejahteraan sosial, dan
Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kemudian, untuk memberikan nama pada kelima dasar tersebut, diusulkan istilah “Pancasila”. Tanggal 1 Juni 1945 dianggap sebagai hari lahirnya Pancasila sebagai dasar negara.
Pada tanggal 18 Agustus 1945, disahkan Undang-Undang Dasar 1945 pada Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), termasuk Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Di dalam Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945, termuat isi rumusan Prinsip Dasar Negara yang disebut Pancasila, tepatnya pada alinea IV yang berbunyi sebagai berikut:
Ketuhanan Yang Maha Esa
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Persatuan Indonesia
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Kesimpulan :
Pada pelajaran Bhs Indonesia semua peserta didik dapat memahami sinonim dan antonim, pada pelajaran matematika masih ada beberapa peserta didik yang belum memahami dekomposisi dan komposisi
Hari/Tanggal : Selasa 30 Juli 2024 Fase/Kelas : C/5 CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA: 1. Elemen Menyimak Peserta didik mampu menganalisis informasi dengan mengidentifikasikan ciri objek, urutan proses kejadian dan nilai-nilai dari berbagai tipe teks nonfiksi dan fiksi yang disajikan dalam bentuk lisan, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan audio.
2. Elemen Membaca dan Memirsa Peserta didik mampu membaca kata-kata dengan berbagai pola kombinasi huruf dalam kata dengan fasih dan indah.. Peserta didik mampu memahami informasi dan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan untuk mengidentifikasi objek, fenomena, dan karakter. Peserta didik mampu menganalisis informasi dari berbagai tipe teks serta nilai-nilai yang terkandung dalam teks sastra dari teks visual dan/atau audiovisual. Peserta didik mampu membaca hasil pengamatan.
3. Elemen Berbicara dan Mempresentasikan Peserta didik mampu menyampaikan informasi secara lisan untuk tujuan menghibur dan meyakinkan mitra tutur sesuai kaidah dan konteks. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu memilih kata yang tepat sesuai dengan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menyampaikan informasi dengan fasih dan santun. Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik mampu mempresentasikan gagasan, hasil pengamatan, dan pengalaman dengan logis, sistematis, efektif, dan kritis; mempresentasikan imajinasi secara kreatif.
4. Elemen Menulis Peserta didik mampu menulis berbagai teks sederhana berdasarkan gagasan, hasil pengamatan, pengalaman, dan imajinasi. Peserta didik mampu menuliskan hasil pengamatan yang menjelaskan hubungan kausalitas (sebab akibat) untuk meyakinkan pembaca. Peserta didik mampu menggunakan kaidah kebahasaan dan kesastraan untuk menulis teks sesuai dengan konteks dan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik terampil menulis teks dalam tulisan Latin dan tegak bersambung.
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik mampu menganalisis informasi dan memahami makna dari puisibaru yang disajikan dalam bentuk lisan,teks aural (teks yangdibacakan dan/atau didengar) dan audio
Yuk Simak Video berikut ini :
sudah bisa menentukan kata sifat, yuk kita cari kata sifat dibawah ini :
CAPAIAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA 1. Elemen Mengalami Pada akhir fase C, peserta didik memahami unsur rupa dan prinsip desain di lingkungan sekitarnya. Peserta didik menyimpulkan hasil pengamatan dan pemahaman pada perpaduan unsur dalam prinsip desain.
2. Elemen Merefleksikan Pada akhir fase C, peserta didik mempresentasikan penilaian karya dan penciptaan karya seni rupa dengan menggunakan kosa kata seni.
3. Elemen Berpikir dan Bekerja Artistik Pada akhir fase C, peserta didik mampu menggunakan pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan yang diperoleh dalam mata pelajaran seni rupa atau mata pelajaran lain sebagai sumber gagasan dalam berkarya. Peserta didik mampu secara mandiri menggunakan variasi teknik dasar berkarya rupa.
4. Elemen Menciptakan Pada akhir fase C, peserta didik mampu membuat karya rupa berdasarkan gagasannya sendiri atau mengambil inspirasi dari luar dirinya dengan menggunakan dan menggabungkan unsur garis, warna, tekstur, bentuk dan bangun. Peserta didik mampu menggunakan perspektif dalam membuat karya 2 dimensi.
5. Elemen Berdampak Peserta didik mampu memberikan respon terhadap kejadian sehari-hari, keadaan lingkungan sekitar, dan perasaan atau emosinya melalui karya seni rupa yang memberi dampak positif bagi diri dan lingkungan terkecilnya.
Tujuan Pembelajaran :Peserta didik memahami unsur rupa dan prinsip desain di lingkungan sekitarnya. Peserta didik meyimpulkan hasil pengamatan dan pemahaman pada perpaduan unsur dalam prinsip desain.
Unsur Seni Rupa
Mengutip dari buku Pendidikan Seni Rupa Estetik Sekolah Dasar oleh Ariana Restian. Unsur-unsur seni rupa meliputi:
. a. Garis Suatu goresan, batas dari suatu benda yang merupakan sisi dari sebuah bidang. Batas yang dimaksudkan tersebut adalah gabungan dari titik ke titik lainnya yang memiliki kesan dan menghasilkan berbagai bentuk. Sifat: panjang, pendek, vertikal, horizontal, patah, zigzag, lurus, lengkung, dan lain-lainnya.
b. Bidang Suatu yang dibatasi oleh garis-garis yang mempunyai panjang dan lebar (2 matra). Macam-macam garis bidang: 1) Bidang geometris, bidang yang dibuat secara matematika. Contoh: lingkaran, segitiga, bujur sangkar 2) Bidang organik, bidang yang dibatasi lengkung bebas 3) Bidang bersudut, bidang yang dibatasi oleh beberapa garis lurus yang secara matematika tidak saling mengait 4) Bidang tak beraturan, bidang yang dibatasi oleh garis lurus dan lengkung yang secara matematika tidak saling mengait.
c. Warna 1. Macam -macam warna dan kesannya: 1) Merah : berani, panas, marah 2) Hijau : sejuk, kesuburan 3) Kuning : kegembiraan 4) Biru : agung, tenang, dingin 5) Hitam : sedih, menakutkan, dan sebagainya
2. Pembagian warna: 1) Warna pokok (primer). - Merah - Kuning - Biru
2) Warna sekunder (campuran 2 warna primer) - Orange (campuran merah dan kuning) - Ungu (campuran merah dan biru) - Hijau (campuran kuning dan biru 3) Warna tertier adalah seluruh warna dari warna-warna sekunder tersebut bila dicampurkan akan terbentuk warna-warna yang baru.
Kerjakan soal berikut!
1. Perpotongan beberapa garis yang dibuat dapat membentuk unsur ....
a. garis b. titik c. bidang d. bentuk
2. Bentuk merupakan unsur seni rupa yang berkaitan dengan ....
a. warna b. bentuk suatu benda c. sisi gelap terang d. bahan atau material
3. Karya dua dimensi merupakan karya yang memiliki unsur ....
a. panjang, lebar b. panjang, tinggi c. panjang, lebar, tinggi d. lebar, tinggi
4. Kualitas permukaan benda dapat diketahui dengan penginderaan apakah benda tersebut kasar atau halus. Hal ini termasuk dalam unsur ....
a. warna b. ruang c. tone d. tekstur
5. Kesan yang terjadi sebagai akibat pantulan cahaya dari suatu benda disebut merupakan unsur ...
a. warna b. ruang c. tone d. tekstur
Kesimpulan :
pada pelajaran bahasa indonesia siswa dapat memahami apa itu kata sifat sedangkan untuk pelajaran seni budaya siswa diminta untuk membuat gambar dari unsur-unsur seni rupa siswa sangat aktif dan senang pada pembelajaran seni rupa .
Hari/Tanggal : Senin 29Juli 2024 Fase/Kelas : C/5 BAB : 1/Bilangan Cacah sampai 100.000
Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 1.000.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan uang. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan cacah sampai 100.000. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB. Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan berbagai pecahan termasuk pecahan campuran, melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan, serta melakukan operasi perkalian dan pembagian pecahan dengan bilangan asli. Mereka dapat mengubah pecahan menjadi desimal, serta membandingkan dan mengurutkan bilangan desimal (satu angka di belakang koma)
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan bilangan cacah sampai 100.000
Assalamualaikum wr.wb Apa kabar anak sholih/Sholihah? Sudah siap belajar hari ini ? Sebelum belajar kita jangan lupa berdoa terlebih dahulu yaa.
Minggu kemarin kita sudah belajar tentang membaca, menulis dan menentukan bilangan cacah sampai 100.000.
Hari ini kita akan belajar membandingkan dan mengurutkan bilangan cacah.
Yuk simak video berikut ini :
Bagaimana apakah kalian sudan bisa mengurutkan dan membandingkan bilangan cacah?
Yuk coba kita kerjakan soal-soal dibawah ini :
Alhamdulillah untuk pertemuan hari ini kalian telah mengikutinya dengan baik.
Apakah anak-anak bahagia belajar hari ini? Apakah anak-anak nyaman belajar hari ini? Apa yang telah kalian pelajari hari ini?
Alhamdulillah jika anak-anak sudah memahami materi hari ini dengan perasaan yang bahagia.
Terimakasih atas kerjasamanya jangan lupa sholat lima waktu dan murojaah dirumah
Ibu guru akhiri, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Kesimpulan :
Pada pelajaran matematika masih ada siswa yang kesulitan dalam membandingkan bilangan cacah sampai 100.000.
Hari/Tanggal : Jumat 26 Juli 2024 Fase/Kelas : C/5 Mata Pelajaran : IPAS
Capaian Pembelajaran IPAS :
Peserta didik memahami sistem organ tubuh manusia yang dikaitkan dengan cara menjaga kesehatan tubuhnya; hubungan antar komponen biotik dan abiotik serta pengaruhnya terhadap ekosistem; siklus air dan kaitannya dengan upaya menjaga ketersediaan air; fenomena gelombang bunyi dan cahaya dalam kehidupan sehari-hari; upaya penghematan energi serta pemanfaatan sumber energi alternatif dari sumber daya yang ada di sekitarnya sebagai upaya mitigasi perubahan iklim; sistem tata surya dan kaitannya dengan rotasi dan revolusi bumi; letak dan kondisi geografis negara Indonesia melalui peta konvensional/digital; sejarah perjuangan para pahlawan di lingkungan sekitar tempat tinggalnya; keragaman budaya nasional yang dikaitkan dengan konteks kebinekaan berdasarkan pemahamannya terhadap nilai-nilai kearifan lokal yang berlaku di wilayahnya; serta kegiatan ekonomi masyarakat dan ekonomi kreatif di lingkungan sekitar.
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik dapat menjelaskan sifat-sifat cahaya
Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang bisa dilihat oleh mata kita. Tidak semua gelombang elektromagnetik bisa teramati oleh mata kita, seperti sinar X, gelombang radio, dan gelombang mikro (microwave). Cahaya yang biasa kita lihat tersusun atas berbagai macam warna dengan gelombang yang berbeda-beda. Ketika gelombang tersebut disatukan, kita melihatnya sebagai cahaya putih (termasuk Matahari).
Cahaya bergerak sangat cepat, bahkan sampai saat ini belum ada ciptaan manusia yang bisa menandingi kecepatan cahaya. Di ruang vakum, cahaya bergerak dengan kecepatan 300.000 km/jam. Cahaya Matahari yang sampai di Bumi merupakan cahaya yang bergerak dari Matahari 8 menit sebelumnya. Benda yang memancarkan cahaya sendiri disebut sumber cahaya. Matahari, bintang, dan pantulan Bulan dari Matahari termasuk sumber cahaya alami. Hewan atau tumbuhan ada juga yang bisa memancarkan cahaya, seperti kunang-kunang, beberapa jenis ikan, cumi-cumi, cacing, dan jamur menyala. Makhluk hidup tersebut memiliki senyawa kimia khusus dalam tubuhnya yang bisa bereaksi dan menghasilkan cahaya.
Sifat-sifat Cahaya 1. Cahaya merambat lurus Gelombang cahaya bergerak dengan arah yang lurus dan tidak dapat berbelok dengan sendirinya. Apabila cahaya mengenai suatu benda gelap (benda yang tidak dapat ditembus oleh cahaya) maka cahaya tidak akan dapat melewati benda tersebut.
2. Cahaya bisa dipantulkan Cahaya dapat dipantulkan apabila mengenai suatu benda. Pada permukaan yang rata, arah sudut sinar datang akan sama dengan sudut sinar pantul. Namun, pada permukaan yang kasar atau tidak beraturan, sudut-sudut ini akan memiliki perbedaan. Miskonsepsi yang sering terjadi, yaitu permukaan yang tidak beraturan tidak memantulkan cahaya. Padahal, cahaya tetap dipantulkan dengan arah yang berbeda-beda.
Kemudian, pantulan cahaya ini ada yang masuk ke mata sehingga kita bisa melihat bentuk atau objek. Selain itu, miskonsepsi lainnya adalah pantulan cahaya hanya terjadi pada cermin. Semua benda memantulkan cahaya, inilah yang membuat kita bisa melihat sebuah objek. Namun, untuk melihat pantulan tersebut bisa dengan percobaan sederhana melalui cermin. Hal ini yang terkadang membuat kita mengasosiasikan cermin dengan pantulan cahaya.
3. Cahaya bisa menembus benda bening Ketika cahaya mengenai suatu benda bening (benda yang tidak menyerap dan tidak memantulkan cahaya), maka cahaya akan menembus benda itu. Biasanya benda bening atau sering disebut benda transparan dapat meneruskan cahaya. Kita masih dapat melihat benda yang berada di balik benda bening (seperti kaca, plastik transparan, air) karena ada cahaya yang melewati benda tersebut dan ditangkap oleh mata kita.
4. Cahaya bisa dibiaskan Serupa dengan gelombang suara, gelombang cahaya juga memiliki kecepatan rambat yang berbeda-beda pada medium yang berbeda-beda. Hal ini mengakibatkan cahaya dapat dibiaskan. Seperti contohnya ketika kita melihat sebagian sendok yang terbenam di dalam air. Jika dilihat dari atas, sendok tampak seperti patah. Hal ini akibat dari kecepatan rambat gelombang cahaya di dalam air lebih lambat dibandingkan cepat rambat gelombang cahaya di udara.
5. Cahaya bisa diuraikan Sama halnya dengan gelombang suara, gelombang cahaya juga memiliki panjang gelombang yang berbeda-beda pula. Seperti misalnya cahaya berwarna merah memiliki panjang gelombang cahaya berwarna biru. Cahaya putih terdiri dari beberapa gelombang dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Apabila cahaya berwarna putih ini dilewatkan melalui prisma, maka setiap gelombang cahaya akan dibiaskan dan terurai menjadi beberapa cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda
Demikian pembelajaran kita hari ini, sampai ketemu besok semangat belajar jangan lupa sholat lima waktu dan murojaah dirumah.
Wassalamualaikum wr.wb.
Kesimpulan :
Dalam pembelajaran hari ini masih ada beberapa siswa yang bingung dalam memahami sifat-sifat cahaya.
HARI/TANGGAL : Kamis 25 Juli 2024 KELAS : 5 SEMESTER : 1 (Satu) MATERI : P5
Assalaamualaikum Wr Wb
Selamat pagi anak sholeh sholehah Ibu guru, apa kabarnya? semoga semua dalam keadaan sehat wal afiat.
Hari ini kita akan melaksanakan pembelajaran P5 dengan Tema Kewirausahaan, Topik Cipta Karya Sampah Kita . Berikut uraian pembelajaran secara lengkap.
Tema : Kewirausahaan Topik : Cipta Karya Sampah Kita Tujuan : Dengan mengangkat tema “kewirausahaan” dan mengacu kepada Profil Pelajar Pancasila, projek penguatan profil pelajar Pancasila ini ditujukan untuk melatih peserta didik melakukan aktivitas yang bermanfaat dari bahan di sekitarnya dan menghasilkan karya yang memiliki nilai jual.
Target Pencapaian Projek Profil: Melalui pengalaman pengelolaan projek profil ini, selain memahami tema “Kewirausahaan” dan mengadopsinya sebagai gaya hidup sehari-hari, peserta didik diharapkan telah mengembangkan tiga dimensi Profil Pelajar Pancasila yaitu kreatif, mandiri, dan bernalar kritis.
Hari ini kita memulai pembelajaran awal P5 yaitu pengolahan sampah dan cara memilah jenis-jenis sampah.
Sebelumnya yuk kita simak video berikut ini :
Setelah kalian melihat video diatas, yuk kita sama-sama memilah mana yg termasuk sampah organik dan anorganik.
Demikian pembelajaran hari ini, semoga selalu dilimpahi ilmu yang bermanfaat. Jangan lupa untuk selalu berdoa dan sholat lima waktu. Sampai jumpa pada pembelajaran selanjutnya.
Terimakasih
Wassalaamualaikum Wr Wb
Kesimpulan :
Kegiatan P5 hari ini sangat menyenangkan semua siswa dapat menentukan sampah organik dan anorganik yang mereka kerjakan pada lembar kerja peserta didik.
Mata Pelajaran : Matematika (Bilangan Cacah sampai 100.000)
Capaian Pembelajaran Matematika : Pada akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 1.000.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan uang. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan cacah sampai 100.000. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB. Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan berbagai pecahan termasuk pecahan campuran, melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan, serta melakukan operasi perkalian dan pembagian pecahan dengan bilangan asli. Mereka dapat mengubah pecahan menjadi desimal, serta membandingkan dan mengurutkan bilangan desimal (satu angka di belakang koma)
Tujuan Pembelajaran Matematika: Peserta didik dapat membaca, menulis, dan menentukan nilai tempat bilangan cacah sampai 100.000
Assalamualaikum wr.wb Apa kabar anak sholih/Sholihah? Sudah siap belajar hari ini ? Sebelum belajar kita jangan lupa berdoa terlebih dahulu yaa.
Tujuan pembelajaran hari ini agar ananda semua dapat membaca, menulis dan menentukan nilai tempat bilangan cacah sampai 100.000.
Yuk kita simak video berikut ini :
Perhatikan cara menentukan nilai tempat berikut ini :
Latihan Soal
Bahasa Indonesia
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia: 1. Elemen Menyimak Peserta didik mampu menganalisis informasi dengan mengidentifikasikan ciri objek, urutan proses kejadian dan nilai-nilai dari berbagai tipe teks nonfiksi dan fiksi yang disajikan dalam bentuk lisan, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan audio.
2. Elemen Membaca dan Memirsa Peserta didik mampu membaca kata-kata dengan berbagai pola kombinasi huruf dalam kata dengan fasih dan indah.. Peserta didik mampu memahami informasi dan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan untuk mengidentifikasi objek, fenomena, dan karakter. Peserta didik mampu menganalisis informasi dari berbagai tipe teks serta nilai-nilai yang terkandung dalam teks sastra dari teks visual dan/atau audiovisual. Peserta didik mampu membaca hasil pengamatan.
3. Elemen Berbicara dan Mempresentasikan Peserta didik mampu menyampaikan informasi secara lisan untuk tujuan menghibur dan meyakinkan mitra tutur sesuai kaidah dan konteks. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu memilih kata yang tepat sesuai dengan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menyampaikan informasi dengan fasih dan santun. Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik mampu mempresentasikan gagasan, hasil pengamatan, dan pengalaman dengan logis, sistematis, efektif, dan kritis; mempresentasikan imajinasi secara kreatif.
4. Elemen Menulis Peserta didik mampu menulis berbagai teks sederhana berdasarkan gagasan, hasil pengamatan, pengalaman, dan imajinasi. Peserta didik mampu menuliskan hasil pengamatan yang menjelaskan hubungan kausalitas (sebab akibat) untuk meyakinkan pembaca. Peserta didik mampu menggunakan kaidah kebahasaan dan kesastraan untuk menulis teks sesuai dengan konteks dan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik terampil menulis teks dalam tulisan Latin dan tegak bersambung.
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik mampu menganalisis informasi dan memahami makna dari puisi baru yang disajikan dalam bentuk lisan,teks aural (teks yangdibacakan dan/atau didengar) dan audio
Apakah kalian mempunyai keluarga atau teman yang bersaudara kembar? Apakah rupa mereka sama? Bagaimana cara kalian membedakan mereka? Bacalah teks singkat di bawah ini tentang dua bersaudara Rana dan Rani.
Rana dan Rani
Rana dan Rani adalah dua bersaudara.
Mereka memiliki rupa yang sama.
Wajah, mata, dan alis mereka mirip.
Mereka berhidung mancung dan berdagu lancip.
Rana dan Rani adalah kembar identik.
Membedakan rupa mereka sangatlah sulit.
Kelahiran mereka berjarak tujuh menit.
Rana adalah kakak dan Rani adalah adik.
Rana dan Rani memiliki sifat yang berbeda.
Rana pendiam, tetapi Rani periang.
Hobi mereka juga tidak sama.
Rana suka olahraga senam, sedangkan Rani suka merangkai kembang.
Rana dan Rani bercita-cita mulia.
Mereka ingin mengabdi pada negara tercinta Indonesia.
Rana menjadi atlet dan Rani menjadi pengusaha ternama.
Belajar rajin dan tekun menjadi ikhtiar mereka.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Siapakah saudara kembar pada teks di samping?
Rana dan Rani
2. Apakah yang dimaksud dengan kembar identik?
Kembar identik adalah kembar identik berasal dari satu sel telur yang membelah menjadi dua.
3. Berapa lama jarak kelahiran si Kembar?
Kelahiran mereka berjarak tujuh menit.
4. Jika kalian menjadi teman mereka, bagaimana kalian dapat membedakan keduanya?
Rana dan Rani memiliki sifat yang berbeda. Rana pendiam sementara Rani periang.
5. Apa sajakah persamaan dan perbedaan pada si Kembar Rana dan Rani?
Perbedaan
Rana : Sifatnya Pendiam, Hobinya olahraga senam, Cita-citanya menjadi atlet
Rani : Sifatnya periang, Hobinya merangkai kembang, Cita-citanya menjadi pengusaha
Persamaan : Hidung mancung, Dagu lancip, Wajah, mata, alis yang mirip
Gunakan Diagram Venn di bawah ini sebagai panduan penulisan jawaban. Tuliskan persamaan keduanya pada daerah tengah diagram. Tuliskan perbedaan atau ciri khusus masing-masing pada bagian kiri dan kanan diagram.
Berbicara Berdiskusi dan Mempresentasikan
Mari berbagi cerita. Bukalah halaman judul bab ini. Amatilah anak-anak yang menjadi ilustrasi pada halaman tersebut. Diskusikan dengan teman-teman kalian, di antaranya:
• Apa saja persamaan yang kalian lihat?
Memakai baju merah putih
• Apa saja perbedaan yang kalian lihat?
Perbedaan jenis kelamin laki-laki dan perempuan
• Bagaimana perasaan kalian melihat perbedaan tersebut?
Perbedaan sangat menyenangkan karena semakin meperbanyak teman dan memperkaya pengetahuan
• Tokoh mana yang menurut kalian mirip dengan kalian?
Tokoh anak perempuan
• Tokoh mana yang mirip dengan teman kalian
Tokoh anak laki-laki
Pendidikan Pancasila
Capaian Pembelajaran : Pada akhir Fase C, peserta didik mampu memahami kronologi sejarah kelahiran Pancasila; meneladani sikap para perumus Pancasila dan menerapkan di lingkungan masyarakat; menghubungkan sila-sila dalam Pancasila sebagai suatu kesatuan yang utuh, menguraikan makna nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup, dan ideologi bangsa dan negara.
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik mampu memahami kronologi sejarah kelahiran Pancasila
Perhatikan komik pancasila berikut ini :
Pemilihan ketua kelas pada cerita di atas dilakukan secara musyawarah yaitu dengan melalui pemungutan suara. Musyawarah merupakan pengamalan dari sila ke-4 pancasila.
Ayo mencari kata pada kotak huruf berikut. Terdapat lima kata yang harus kalian temukan dengan cara mendatar, menurun, ataupun menyilang. Kata-kata tersebut adalah sebagai berikut. 1. Pancasila 2. BPUPK 3. PPKI 4. Musyawarah 5. Panitia Sembilan
Demikian pembelajaran kita hari ini, sampai ketemu besok semangat belajar jangan lupa sholat lima waktu dan murojaah dirumah.
Wassalamualaikum wr.wb.
Kesimpulan :
Alhamdulillah kegiatan belajar hari ini berjalan dengan lancar hanya saja pada mata pelajaran matematika masih ada beberapa siswa yang bingung dalam menentukan nilai tempat bilangan cacah sampai 100.000.
Hari/Tanggal : Selasa 23 Juli 2024 Fase/Kelas : C/5 Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia: 1. Elemen Menyimak Peserta didik mampu menganalisis informasi dengan mengidentifikasikan ciri objek, urutan proses kejadian dan nilai-nilai dari berbagai tipe teks nonfiksi dan fiksi yang disajikan dalam bentuk lisan, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan audio.
2. Elemen Membaca dan Memirsa Peserta didik mampu membaca kata-kata dengan berbagai pola kombinasi huruf dalam kata dengan fasih dan indah.. Peserta didik mampu memahami informasi dan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan untuk mengidentifikasi objek, fenomena, dan karakter. Peserta didik mampu menganalisis informasi dari berbagai tipe teks serta nilai-nilai yang terkandung dalam teks sastra dari teks visual dan/atau audiovisual. Peserta didik mampu membaca hasil pengamatan.
3. Elemen Berbicara dan Mempresentasikan Peserta didik mampu menyampaikan informasi secara lisan untuk tujuan menghibur dan meyakinkan mitra tutur sesuai kaidah dan konteks. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu memilih kata yang tepat sesuai dengan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menyampaikan informasi dengan fasih dan santun. Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik mampu mempresentasikan gagasan, hasil pengamatan, dan pengalaman dengan logis, sistematis, efektif, dan kritis; mempresentasikan imajinasi secara kreatif.
4. Elemen Menulis Peserta didik mampu menulis berbagai teks sederhana berdasarkan gagasan, hasil pengamatan, pengalaman, dan imajinasi. Peserta didik mampu menuliskan hasil pengamatan yang menjelaskan hubungan kausalitas (sebab akibat) untuk meyakinkan pembaca. Peserta didik mampu menggunakan kaidah kebahasaan dan kesastraan untuk menulis teks sesuai dengan konteks dan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik terampil menulis teks dalam tulisan Latin dan tegak bersambung.
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik mampu menganalisis informasi dan memahami makna dari puisi baru yang disajikan dalam bentuk lisan,teks aural (teks yangdibacakan dan/atau didengar) dan audio
Assalamualaikum wr.wb
Apa kabar anak sholih sholihah hari ini kita akan belajar bhs indonesia yaitu tentang puisi, yuk kita simak video berikut ini :
Apakah kalian mempunyai keluarga atau teman yang bersaudara kembar? Apakah rupa mereka sama? Bagaimana cara kalian membedakan mereka? Bacalah teks singkat di bawah ini tentang dua bersaudara Rana dan Rani.
Rana dan Rani
Rana dan Rani adalah dua bersaudara.
Mereka memiliki rupa yang sama.
Wajah, mata, dan alis mereka mirip.
Mereka berhidung mancung dan berdagu lancip.
Rana dan Rani adalah kembar identik.
Membedakan rupa mereka sangatlah sulit.
Kelahiran mereka berjarak tujuh menit.
Rana adalah kakak dan Rani adalah adik.
Rana dan Rani memiliki sifat yang berbeda.
Rana pendiam, tetapi Rani periang.
Hobi mereka juga tidak sama.
Rana suka olahraga senam, sedangkan Rani suka merangkai kembang.
Rana dan Rani bercita-cita mulia.
Mereka ingin mengabdi pada negara tercinta Indonesia.
Rana menjadi atlet dan Rani menjadi pengusaha ternama.
Belajar rajin dan tekun menjadi ikhtiar mereka.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Siapakah saudara kembar pada teks di samping?
Rana dan Rani
2. Apakah yang dimaksud dengan kembar identik?
Kembar identik adalah kembar identik berasal dari satu sel telur yang membelah menjadi dua.
3. Berapa lama jarak kelahiran si Kembar?
Kelahiran mereka berjarak tujuh menit.
4. Jika kalian menjadi teman mereka, bagaimana kalian dapat membedakan keduanya?
Rana dan Rani memiliki sifat yang berbeda. Rana pendiam sementara Rani periang.
5. Apa sajakah persamaan dan perbedaan pada si Kembar Rana dan Rani?
Perbedaan
Rana : Sifatnya Pendiam, Hobinya olahraga senam, Cita-citanya menjadi atlet
Rani : Sifatnya periang, Hobinya merangkai kembang, Cita-citanya menjadi pengusaha
Persamaan : Hidung mancung, Dagu lancip, Wajah, mata, alis yang mirip
Gunakan Diagram Venn di bawah ini sebagai panduan penulisan jawaban. Tuliskan persamaan keduanya pada daerah tengah diagram. Tuliskan perbedaan atau ciri khusus masing-masing pada bagian kiri dan kanan diagram.
Berbicara Berdiskusi dan Mempresentasikan
Mari berbagi cerita. Bukalah halaman judul bab ini. Amatilah anak-anak yang menjadi ilustrasi pada halaman tersebut. Diskusikan dengan teman-teman kalian, di antaranya:
• Apa saja persamaan yang kalian lihat?
Memakai baju merah putih
• Apa saja perbedaan yang kalian lihat?
Perbedaan jenis kelamin laki-laki dan perempuan
• Bagaimana perasaan kalian melihat perbedaan tersebut?
Perbedaan sangat menyenangkan karena semakin meperbanyak teman dan memperkaya pengetahuan
• Tokoh mana yang menurut kalian mirip dengan kalian?
Tokoh anak perempuan
• Tokoh mana yang mirip dengan teman kalian
Tokoh anak laki-laki
Seni Budaya Capaian Pembelajaran Seni Budaya :
Peserta
didik memahami unsur rupa dan prinsip desain di lingkungan sekitarnya. Peserta
didik menyimpulkan hasil pengamatan dan pemahaman pada perpaduan unsur dalam
prinsip desain.
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik memahami unsur rupa dan prinsip desain di lingkungan sekitarnya. Peserta didik meyimpulkan hasil pengamatan dan pemahaman pada perpaduan unsur dalam prinsip desain.
Unsur Seni Rupa Mengutip dari buku Pendidikan Seni Rupa Estetik Sekolah Dasar oleh Ariana Restian. Unsur-unsur seni rupa meliputi: . a. Garis Suatu goresan, batas dari suatu benda yang merupakan sisi dari sebuah bidang. Batas yang dimaksudkan tersebut adalah gabungan dari titik ke titik lainnya yang memiliki kesan dan menghasilkan berbagai bentuk. Sifat: panjang, pendek, vertikal, horizontal, patah, zigzag, lurus, lengkung, dan lain-lainnya.
b. Bidang Suatu yang dibatasi oleh garis-garis yang mempunyai panjang dan lebar (2 matra). Macam-macam garis bidang: 1) Bidang geometris, bidang yang dibuat secara matematika. Contoh: lingkaran, segitiga, bujur sangkar 2) Bidang organik, bidang yang dibatasi lengkung bebas 3) Bidang bersudut, bidang yang dibatasi oleh beberapa garis lurus yang secara matematika tidak saling mengait 4) Bidang tak beraturan, bidang yang dibatasi oleh garis lurus dan lengkung yang secara matematika tidak saling mengait.
c. Warna 1. Macam -macam warna dan kesannya: 1) Merah : berani, panas, marah 2) Hijau : sejuk, kesuburan 3) Kuning : kegembiraan 4) Biru : agung, tenang, dingin 5) Hitam : sedih, menakutkan, dan sebagainya
2. Pembagian warna: 1) Warna pokok (primer). - Merah - Kuning - Biru
2) Warna sekunder (campuran 2 warna primer) - Orange (campuran merah dan kuning) - Ungu (campuran merah dan biru) - Hijau (campuran kuning dan biru 3) Warna tertier adalah seluruh warna dari warna-warna sekunder tersebut bila dicampurkan akan terbentuk warna-warna yang baru.
IPAS
Capaian Pembelajaran IPAS :
Peserta didik memahami sistem organ tubuh manusia yang dikaitkan dengan cara menjaga kesehatan tubuhnya; hubungan antar komponen biotik dan abiotik serta pengaruhnya terhadap ekosistem; siklus air dan kaitannya dengan upaya menjaga ketersediaan air; fenomena gelombang bunyi dan cahaya dalam kehidupan sehari-hari; upaya penghematan energi serta pemanfaatan sumber energi alternatif dari sumber daya yang ada di sekitarnya sebagai upaya mitigasi perubahan iklim; sistem tata surya dan kaitannya dengan rotasi dan revolusi bumi; letak dan kondisi geografis negara Indonesia melalui peta konvensional/digital; sejarah perjuangan para pahlawan di lingkungan sekitar tempat tinggalnya; keragaman budaya nasional yang dikaitkan dengan konteks kebinekaan berdasarkan pemahamannya terhadap nilai-nilai kearifan lokal yang berlaku di wilayahnya; serta kegiatan ekonomi masyarakat dan ekonomi kreatif di lingkungan sekitar.
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik dapat menjelaskan sifat-sifat cahaya
Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang bisa dilihat oleh mata kita. Tidak semua gelombang elektromagnetik bisa teramati oleh mata kita, seperti sinar X, gelombang radio, dan gelombang mikro (microwave). Cahaya yang biasa kita lihat tersusun atas berbagai macam warna dengan gelombang yang berbeda-beda. Ketika gelombang tersebut disatukan, kita melihatnya sebagai cahaya putih (termasuk Matahari).
Cahaya bergerak sangat cepat, bahkan sampai saat ini belum ada ciptaan manusia yang bisa menandingi kecepatan cahaya. Di ruang vakum, cahaya bergerak dengan kecepatan 300.000 km/jam. Cahaya Matahari yang sampai di Bumi merupakan cahaya yang bergerak dari Matahari 8 menit sebelumnya. Benda yang memancarkan cahaya sendiri disebut sumber cahaya. Matahari, bintang, dan pantulan Bulan dari Matahari termasuk sumber cahaya alami. Hewan atau tumbuhan ada juga yang bisa memancarkan cahaya, seperti kunang-kunang, beberapa jenis ikan, cumi-cumi, cacing, dan jamur menyala. Makhluk hidup tersebut memiliki senyawa kimia khusus dalam tubuhnya yang bisa bereaksi dan menghasilkan cahaya.
Sifat-sifat Cahaya 1. Cahaya merambat lurus Gelombang cahaya bergerak dengan arah yang lurus dan tidak dapat berbelok dengan sendirinya. Apabila cahaya mengenai suatu benda gelap (benda yang tidak dapat ditembus oleh cahaya) maka cahaya tidak akan dapat melewati benda tersebut.
2. Cahaya bisa dipantulkan Cahaya dapat dipantulkan apabila mengenai suatu benda. Pada permukaan yang rata, arah sudut sinar datang akan sama dengan sudut sinar pantul. Namun, pada permukaan yang kasar atau tidak beraturan, sudut-sudut ini akan memiliki perbedaan. Miskonsepsi yang sering terjadi, yaitu permukaan yang tidak beraturan tidak memantulkan cahaya. Padahal, cahaya tetap dipantulkan dengan arah yang berbeda-beda.
Kemudian, pantulan cahaya ini ada yang masuk ke mata sehingga kita bisa melihat bentuk atau objek. Selain itu, miskonsepsi lainnya adalah pantulan cahaya hanya terjadi pada cermin. Semua benda memantulkan cahaya, inilah yang membuat kita bisa melihat sebuah objek. Namun, untuk melihat pantulan tersebut bisa dengan percobaan sederhana melalui cermin. Hal ini yang terkadang membuat kita mengasosiasikan cermin dengan pantulan cahaya.
3. Cahaya bisa menembus benda bening Ketika cahaya mengenai suatu benda bening (benda yang tidak menyerap dan tidak memantulkan cahaya), maka cahaya akan menembus benda itu. Biasanya benda bening atau sering disebut benda transparan dapat meneruskan cahaya. Kita masih dapat melihat benda yang berada di balik benda bening (seperti kaca, plastik transparan, air) karena ada cahaya yang melewati benda tersebut dan ditangkap oleh mata kita.
4. Cahaya bisa dibiaskan Serupa dengan gelombang suara, gelombang cahaya juga memiliki kecepatan rambat yang berbeda-beda pada medium yang berbeda-beda. Hal ini mengakibatkan cahaya dapat dibiaskan. Seperti contohnya ketika kita melihat sebagian sendok yang terbenam di dalam air. Jika dilihat dari atas, sendok tampak seperti patah. Hal ini akibat dari kecepatan rambat gelombang cahaya di dalam air lebih lambat dibandingkan cepat rambat gelombang cahaya di udara.
5. Cahaya bisa diuraikan Sama halnya dengan gelombang suara, gelombang cahaya juga memiliki panjang gelombang yang berbeda-beda pula. Seperti misalnya cahaya berwarna merah memiliki panjang gelombang cahaya berwarna biru. Cahaya putih terdiri dari beberapa gelombang dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Apabila cahaya berwarna putih ini dilewatkan melalui prisma, maka setiap gelombang cahaya akan dibiaskan dan terurai menjadi beberapa cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda
Demikian pembelajaran kita hari ini, sampai ketemu besok semangat belajar jangan lupa sholat lima waktu dan murojaah dirumah.
Wassalamualaikum wr.wb.
Kesimpulan :
Pada pelajaran bhs indonesia siswa/i sangat antusias dalam pembelajaran mengenai kata sifat hanya saja masih ada beberapa yang belum memahami arti dari kata sifat. Untuk pelajaran seni budaya siswa melakukan aktivitas menggambar menggunakan unsur seni yaitu garis siswa sangat senang dalam pembelajaran seni budaya.
Hari/Tanggal : Senin 22 Juli 2024 Fase/Kelas : C/5 BAB : 1/Bilangan Cacah sampai 100.000
Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 1.000.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan uang. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan cacah sampai 100.000. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB. Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan berbagai pecahan termasuk pecahan campuran, melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan, serta melakukan operasi perkalian dan pembagian pecahan dengan bilangan asli. Mereka dapat mengubah pecahan menjadi desimal, serta membandingkan dan mengurutkan bilangan desimal (satu angka di belakang koma)
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik dapat membaca, menulis, dan menentukan nilai tempat bilangan cacah sampai 100.000
Assalamualaikum wr.wb Apa kabar anak sholih/Sholihah? Sudah siap belajar hari ini ? Sebelum belajar kita jangan lupa berdoa terlebih dahulu yaa.
Tujuan pembelajaran hari ini agar ananda semua dapat membaca, menulis dan menentukan nilai tempat bilangan cacah sampai 100.000.
Coba perhatikan gambar dibawa ini :
75.257
dibaca tujuh puluh lima ribu dua ratus lima putih tujuh.
Yuk kita simak video berikut ini :
Perhatikan
cara menentukan nilai tempat berikut ini :
Yuk kita kerjakan Soal dibawah ini
Soal Pilihan Ganda
Alhamdulillah untuk pertemuan hari ini kalian telah mengikutinya dengan baik.
Apakah anak-anak bahagia belajar hari ini? Apakah anak-anak nyaman belajar hari ini? Apa yang telah kalian pelajari hari ini?
Alhamdulillah jika anak-anak sudah memahami materi hari ini dengan perasaan yang bahagia.
Terimakasih atas kerjasamanya jangan lupa sholat lima waktu dan murojaah dirumah
Ibu guru akhiri, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Kesimpulan :
Pada kegiatan pembelajaran hari ini siswa/i bisa membaca bilangan cacah sampai 100.000 dan kegiatan belajar alhamdulillah berjalan dengan lancar.