Selamat Belajar Anak Sholih/Sholihah

Selasa, 29 April 2025

Materi Ajar Kelas 5 (Rabu 30 April 2025)

Hari/Tanggal : Rabu 30 April 2025
Muatan Pembelajaran :
1. Matematika : Luas dan keliling bangun datar gabungan
2. Bahasa Indonesia : Sayangi Bumi
3. Pancasila : Menghargai Keberagaman
Media Pembelajaran : Video/PPT, Bangun datar, LKPD

CP Matematika
Elemen : Pengukuran
Pada akhir fase C, peserta didik dapat menentukan keliling dan luas berbagai bentuk bangun datar (segitiga, segiempat, dan segibanyak) serta gabungannya. Mereka dapat menghitung durasi waktu dan mengukur besar sudut.

CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA :
Pada akhir fase C, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan dan konteks sosial. Peserta didik menunjukkan minat terhadap teks, mampu memahami, mengolah, dan menginterpretasi informasi dan pesan dari paparan lisan dan tulis tentang topik yang dikenali dalam teks narasi dan informatif. Peserta didik mampu menanggapi dan mempresentasikan informasi yang dipaparkan; berpartisipasi aktif dalam diskusi; menuliskan tanggapannya terhadap bacaan menggunakan pengalaman dan pengetahuannya; menulis teks untuk menyampaikan pengamatan dan pengalamannya dengan lebih terstruktur. Peserta didik memiliki kebiasaan membaca untuk hiburan, menambah pengetahuan, dan keterampilan.

CP PANCASILA
Peserta didik mampu menyajikan hasil identifikasi sikap menghormati, menjaga, dan melestarikan keberagaman budaya dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat.






Apa kabar anak sholih sholihah.........
semoga hari ini semua dalam keadaan sehat wal'afiyah ....
Adapun tujuan pembelajaran hari ini peserta didik dapat menentukan luas dan keliling bangun datar, menebak makna kata pada imbuhan pe-an, dan menjelaskan makna persatuan dan kesatuan


Matematika

Luas dan keliling Gabungan Bangun Datar





Tentukan Luas gabungan berikut!
1.



2.

3.

Bahasa Indonesia





  Imbuhan "pe-an" dalam bahasa Indonesia kelas 5 berfungsi untuk menyatakan tempat, proses, atau kejadianImbuhan ini juga dapat digunakan untuk menyatakan kumpulan atau kelompok dari suatu benda.
1. Menyatakan Tempat:
  • Contoh: "perumahan" (tempat tinggal), "pelabuhan" (tempat kapal bersandar), "perkampungan" (tempat tinggal masyarakat dalam desa).
2. Menyatakan Proses:
  • Contoh: "pencurian" (proses mencuri), "penulisan" (proses menulis), "penjualan" (proses menjual).
3. Menyatakan Kumpulan atau Kelompok:
  • Contoh: "pohon-pohonan" (kumpulan pohon), "ikan-ikanan" (kumpulan ikan), "bintang-bintangan" (kumpulan bintang).
Contoh Kalimat:
  • Tempat: "Rumah tersebut terletak di perumahan yang asri."
  • Proses: "Penulisan buku ini membutuhkan waktu yang lama."
  • Kumpulan: "Di kebun, tumbuh banyak pepohonan yang rindang."



Pendidikan Pancasila


Pilihan Ganda

Soal No.1
Perhatikan gambar berikut!
Perilaku anak-anak pada gambar di atas mencerminkan nilai-nilai Pancasila yaitu . . .
A. nilai ketuhanan
B. nilai musyawarah mufakat
C. nilai keadilan
D. nilai kemanusiaan

Soal No.2
Siswa-siswi SD Sukamaju mengikuti upacara bendera pada hari senin dengan tertib. Mereka menunjukkan perilaku yang sesuai dengan Pancasila sila ke. . .
A. dua
B. tiga
C. empat
D. lima

Soal No.3
Pada waktu istirahat sekolah, sebagian siswa pergi ke kantin. Mereka mengantri dengan tertib untuk membeli makanan. Namun, ada seorang siswa yang menerobos antrian. Perilaku siswa tersebut bertentangan dengan Pancasila sila ke. . .
A. 2
B. 3
C. 4
D. 5

Soal No.4
Perhatikanlah gambar berikut ini!
Risky menunjukkan perilaku seperti pada gambar di atas. Dia selalu menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman dalam berprilaku. Bagi Rizky, Pancasila merupakan . . .
A. identitas bangsa
B. pandangan hidup
C. hukum yang mengikat
D. ideologi bangsa

Soal No.5
Pancasila merupakan gagasan dan hasil pemikiran yang berisi nilai-nilai luhur Pancasila untuk mencapai tujuan dan cita-cita bangsa. Pernyatan tersebut menunjukkan Pancasila sebagai. . .
A. ideologi bangsa
B. identitas bangsa
C. jati diri bangsa
D. pandangan hidup
Demikian pembelajaran hari ini, semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan, Jangan lupa sholat lima waktu dan murojaah surah-surah pendek.

Wassalamualikum wr.wb

Kesimpulan : 
Alhamdulillah kegiatan belajar mengajar berjalan dengan lancar pada mata pelajaran matematika pada materi luas dan keliling bangun datar gabungan dari 23 peserta didik masih ada 4 orang yg masih kesulitan dalam mengerjakan atau menghitung luas dan keliling bangu datar gabungan.

Senin, 28 April 2025

Materi Ajar Kelas 5 (Selasa 29 April 2025)

Hari/Tanggal : Selasa 29 April 2025
Muatan Pembelajaran :
1. Bahasa Indonesia : Sayangi Bumi
2. Seni Budaya : Motif Ragam Hias
3. IPAS : Bumiku Sayang Bumiku Malang
Media Pembelajaran : Video/PPT, , LKPD

CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA :
Pada akhir fase C, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan dan konteks sosial. Peserta didik menunjukkan minat terhadap teks, mampu memahami, mengolah, dan menginterpretasi informasi dan pesan dari paparan lisan dan tulis tentang topik yang dikenali dalam teks narasi dan informatif. Peserta didik mampu menanggapi dan mempresentasikan informasi yang dipaparkan; berpartisipasi aktif dalam diskusi; menuliskan tanggapannya terhadap bacaan menggunakan pengalaman dan pengetahuannya; menulis teks untuk menyampaikan pengamatan dan pengalamannya dengan lebih terstruktur. Peserta didik memiliki kebiasaan membaca untuk hiburan, menambah pengetahuan, dan keterampilan.

Seni Rupa
Elemen Mengalami
Pada akhir fase C, peserta didik memahami unsur rupa dan prinsip desain di lingkungan sekitarnya. Peserta didik menyimpulkan hasil pengamatan dan pemahaman pada perpaduan unsur dalam prinsip desain.

Capaian Pembelajaran IPAS
Elemen Pemahaman IPAS:
Peserta didik merefleksikan bagaimana perubahan kondisi alam di permukaan bumi terjadi akibat faktor alam maupun perbuatan manusia, mengidentifikasi pola hidup yang menyebabkan terjadinya permasalahan lingkungan serta memprediksi dampaknya terhadap kondisi sosial kemasyarakatan, ekonomi.

Assalamualaikum wr.wb.

Apa kabar anak sholih sholihah.........
semoga hari ini semua dalam keadaan sehat wal'afiyah ....
Adapun tujuan pembelajaran hari ini peserta didik dapat menebak makna kata pada imbuhan pe-an, mengenal ragam motif hias, dan mengidentifikasi pola hidup yang menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan
Bahasa Indonesia





  Imbuhan "pe-an" dalam bahasa Indonesia kelas 5 berfungsi untuk menyatakan tempat, proses, atau kejadianImbuhan ini juga dapat digunakan untuk menyatakan kumpulan atau kelompok dari suatu benda.
1. Menyatakan Tempat:
  • Contoh: "perumahan" (tempat tinggal), "pelabuhan" (tempat kapal bersandar), "perkampungan" (tempat tinggal masyarakat dalam desa).
2. Menyatakan Proses:
  • Contoh: "pencurian" (proses mencuri), "penulisan" (proses menulis), "penjualan" (proses menjual).
3. Menyatakan Kumpulan atau Kelompok:
  • Contoh: "pohon-pohonan" (kumpulan pohon), "ikan-ikanan" (kumpulan ikan), "bintang-bintangan" (kumpulan bintang).
Contoh Kalimat:
  • Tempat: "Rumah tersebut terletak di perumahan yang asri."
  • Proses: "Penulisan buku ini membutuhkan waktu yang lama."
  • Kumpulan: "Di kebun, tumbuh banyak pepohonan yang rindang."




Seni Budaya
Ragam Motif Hias






1. Mengenal Ragam Hias
Ragam hias di Indonesia mencerminkan kekayaan budaya dan sejarah panjang yang mengakar dalam setiap aspek kehidupan masyarakat. Dari sabang hingga merauke, pulau- pulau di kepulauan Indonesia memamerkan keragaman ragam hias yang unik dan menarik. Ragam hias adalah seni dekoratif yang mempercantik benda atau permukaan dengan pola, bentuk, dan warna. Lebih dari sekadar ornamen, ragam hias juga menyampaikan makna budaya dan nilai-nilai melalui bahasa visual. Seni ini terdapat dalam berbagai bentuk seperti batik, ukiran, arsitektur, dan seni lukis, menghubungkan masa lalu dan masa kini serta menggambarkan kreativitas manusia.

Dengan mengenal ragam hias di Indonesia, kita dapat merenungi dan mengapresiasi makna mendalam yang terkandung dalam setiap corak dan pola, serta memahami bagaimana warisan budaya ini terus hidup dan berkembang dalam masyarakat modern.

2. Jenis-Jenis Ragam Hias
Jenis-jenis ragam hias menghadirkan berbagai bentuk ekspresi seni yang unik. Dalam pandangan yang lebih mendalam, ragam hias bukanlah sekadar ornamen semata, tetapi juga sarana untuk menyampaikan makna, cerita, serta nilai-nilai yang mendalam. Dalam materi berikut, mari kita eksplorasi jenis-jenis ragam hias.

a. Ragam Hias Flora
Jenis ragam hias ini memanfaatkan motif tumbuhan seperti daun, bunga, dan cabang dalam seni dekoratif. Flora menciptakan tampilan alami dan segar pada berbagai karya seni, mencerminkan hubungan manusia dengan alam. Contohnya, batik Parang dari Jawa Tengah menampilkan motif daun-daun meliuk yang menciptakan kesan alami.

b. Ragam Hias Fauna
Ragam hias fauna menggambarkan binatang-binatang, baik yang nyata maupun mitologis. Motif hewan-hewan ini bisa menjadi simbol kekuatan, keberanian, atau keanggunan. Sebagai contoh, kain tenun ikat Troso dari Jepara menghadirkan pola binatang yang menciptakan harmoni dengan unsur-unsur alam.

c. Ragam Hias Figuratif
Ragam hias figuratif menggambarkan manusia atau tokoh-tokoh dalam bentuk yang jelas dan mudah dikenali. Jenis ini sering menceritakan kisah, legenda, atau nilai-nilai budaya. Patung-patung Dayak Kenyah di Kalimantan Timur adalah contoh ragam hias figuratif yang menggambarkan tokoh-tokoh penting dalam budaya Dayak.

d. Ragam Hias Geometris
Jenis ragam hias ini melibatkan penggunaan garis, bentuk, dan pola geometris untuk menciptakan tampilan yang terstruktur dan simetris. Motif-motif ini dapat menghadirkan kesan modern atau tradisional tergantung pada penggunaannya. Motif batik Kawung dari Yogyakarta adalah contoh ragam hias geometris yang terdiri dari lingkaran kecil yang saling berhubungan.

Melalui jenis-jenis ragam hias ini, kita dapat memahami betapa beragamnya cara manusia menyampaikan kreativitas, makna, dan identitas dalam seni dekoratif. Setiap jenis ragam hias memiliki cerita dan nilai-nilai unik yang dapat meresap dalam penghayatan kita terhadap seni dan budaya.

Contoh Ragam Hias dari Berbagai Daerah di Indonesia
Pada materi sebelumnya kamu telah mempelajari materi tentang jenis-jenis ragam hias. Kali ini, kamu akan mengamati beberapa contoh ragam hias berdasarkan jenisnya. Simak pembahasan berikut.

1. Ragam Hias Flora
Berikut ini beberapa contoh ragam hias flora yang ada di Indonesia.
a. Batik Parang dari Jawa Tengah
Motif batik Parang menggambarkan daun- daun yang meliuk dengan indah, menciptakan pola alami yang menarik.
b. Kain Tenun Ikat Troso dari Jepara
Tenun Troso menampilkan ragam hias dengan motif daun dan bunga, menciptakan tampilan alamiah yang khas.

2. Ragam Hias Fauna
Berikut ini beberapa contoh ragam hias fauna yang ada di Indonesia.
a. Ukiran Hewan-Hewan di Pura Bali
Ornamen-ornamen relief di pura-pura Bali sering menggambarkan hewan-hewan seperti burung Garuda, ular naga, atau hewan-hewan mitologis.
b. Batik Cendrawasih dari Papua
Motif batik Cendrawasih memvisualisasikan burung cendrawasih, hewan emblematis Papua, dalam pola yang indah.

3. Ragam Hias Figuratif
Berikut ini beberapa contoh ragam hias figuratif yang ada di Indonesia.
a. Ukiran Relief di Candi Borobudur Jawa Tengah
Candi Borobudur memiliki ukiran relief yang mengisahkan cerita-cerita Buddha, serta kehidupan masyarakat pada masa itu.
b. Patung-patung Dayak Kenyah di Kalimantan Timur
Suku Dayak Kenyah menciptakan patung-patung figuratif yang mewakili leluhur dan tokoh-tokoh penting dalam budaya mereka.

4. Ragam Hias Geometris
Berikut ini beberapa contoh ragam hias geometris yang ada di Indonesia.
a. Ukiran Geometris pada Rumah Gadang di Sumatera Barat
Rumah gadang Minangkabau memiliki ukiran-ukiran geometris yang simetris pada tiang-tiang dan atapnya.
b. Motif Tenun Ikat Sumba Khas Nusa Tenggara Timur
Tenun ikat Sumba menghadirkan pola geometris yang kompleks dengan perpaduan warna yang kontras.

Berikut tadi adalah beberapa contoh ragam hias populer dari berbagai daerah di Indonesia yang menunjukkan keanekaragaman seni dan budaya Nusantara.

IPAS
                         
  
Berikut adalah beberapa pola hidup yang menyebabkan masalah lingkungan:
  • Konsumsi Berlebihan:
    Pola hidup konsumtif, seperti pembelian barang-barang yang tidak perlu, penggunaan energi yang berlebihan, dan pemborosan makanan, meningkatkan beban lingkungan. 
  • Penggunaan Bahan Kimia Berbahaya:
    Penggunaan insektisida, pestisida, deterjen, dan bahan pembersih yang mengandung zat kimia berbahaya dapat mencemari tanah, air, dan udara, serta mengancam kesehatan manusia dan satwa liar. 
  • Pembuangan Sampah Sembarangan:
    • Pembuangan limbah plastik, limbah elektronik, dan sampah organik yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari tanah, air, dan udara, serta mengganggu ekosistem. 
    • Eksploitasi Sumber Daya Alam:
      Penebangan liar, pertambangan yang tidak bertanggung jawab, dan pengambilan sumber daya alam secara berlebihan dapat menyebabkan kerusakan hutan, erosi tanah, dan pencemaran air. 
    • Penggunaan Kendaraan Bermotor:
      Asap kendaraan bermotor menjadi sumber utama pencemaran udara, terutama di daerah perkotaan. 
    • Perilaku Konsumtif:
      Penggunaan plastik sekali pakai dan kurangnya pengelolaan limbah plastik telah menyebabkan pencemaran lingkungan, terutama di lautan, dan berdampak pada kehidupan laut dan keseimbangan ekosistem. 
    Pola hidup yang tidak ramah lingkungan ini memiliki dampak yang luas, termasuk:
    • Pencemaran Udara:
      Asap pabrik, asap kendaraan bermotor, dan penggunaan bahan bakar fosil menyebabkan polusi udara yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. 
    • Pencemaran Air:
      Limbah industri, limbah rumah tangga, dan pestisida dapat mencemari sumber air, baik air permukaan maupun air tanah, sehingga mengancam kesehatan manusia dan ekosistem akuatik. 
    • Pencemaran Tanah:
      Sampah plastik, limbah industri, dan bahan kimia berbahaya dapat mencemari tanah, mengurangi kesuburannya, dan merusak ekosistem daratan. 
    • Perubahan Iklim:
      Emisi gas rumah kaca dari kegiatan industri, transportasi, dan deforestasi menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim. 
    • Kerusakan Ekosistem:
      Perusakan hutan, alih fungsi lahan, dan pencemaran lingkungan dapat mengganggu keseimbangan ekosistem, menyebabkan kepunahan spesies, dan mengancam keanekaragaman hayati. 
    Untuk mengatasi masalah lingkungan, diperlukan perubahan pola hidup yang lebih ramah lingkungan, seperti:
    • Mengurangi Konsumsi:
      Mengurangi pemborosan, menggunakan barang yang dapat digunakan kembali, dan memilih produk yang ramah lingkungan. 
    • Mengurangi Limbah:
      Memilah sampah, mengolah sampah organik menjadi kompos, dan menggunakan kembali barang yang masih dapat digunakan. 
    • Menggunakan Energi Terbarukan:
      Memilih sumber energi yang ramah lingkungan, seperti energi surya dan energi angin. 
    • Memilih Transportasi yang Ramah Lingkungan:
      Menggunakan sepeda, berjalan kaki, atau transportasi umum untuk mengurangi emisi gas buang. 
    • Menjaga Kehutanan:
      Tidak menebang pohon liar, mendukung program reboisasi, dan menghindari penggunaan produk kayu ilegal. 
    Dengan perubahan pola hidup yang lebih ramah lingkungan, diharapkan dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan. 
Demikian pembelajaran hari ini, semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan, Jangan lupa sholat lima waktu dan murojaah surah-surah pendek.

Wassalamualikum wr.wb

Kesimpulan :
Alhamdulillah kegiatan belajar mengajar hari ini berjalan dengan lancar untuk mata pelajaran bahasa indonesia materi tentang membuat ringkasan cerita peserta didik dapat mengikuti dengan baik.

Materi Ajar Kelas 5 / SAS Hari ke-5 (Senin 2 Juni 2025)

Hari / Tanggal : Senin 2 Juni 2025 Fase / Kelas : C / 5 Mata Pelajaran : SAS IPAS Assalamualikum wr.wb. Apa kabar anak Sholeh Sholehah? Semo...

Postingan Populer