Muatan Pembelajaran :
1. Matematika : Keliling dan Luas Segitiga
2. Bahasa Indonesia : Cinta Indonesia
3. Pancasila : Menghargai Keberagaman
Kelas / Fase : 5/C
Capaian Pembelajaran Matematika :
Elemen : Pengukuran
Pada akhir fase C, peserta didik dapat menentukan keliling dan luas berbagai bentuk bangun datar (segitiga, segiempat, dan segibanyak) serta gabungannya. Mereka dapat menghitung durasi waktu dan mengukur besar sudut.
CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA :
Pada akhir fase C, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan dan konteks sosial. Peserta didik menunjukkan minat terhadap teks, mampu memahami, mengolah, dan menginterpretasi informasi dan pesan dari paparan lisan dan tulis tentang topik yang dikenali dalam teks narasi dan informatif. Peserta didik mampu menanggapi dan mempresentasikan informasi yang dipaparkan; berpartisipasi aktif dalam diskusi; menuliskan tanggapannya terhadap bacaan menggunakan pengalaman dan pengetahuannya; menulis teks untuk menyampaikan pengamatan dan pengalamannya dengan lebih terstruktur. Peserta didik memiliki kebiasaan membaca untuk hiburan, menambah pengetahuan, dan keterampilan.
CP PANCASILA :
Peserta didik mampu menyajikan hasil identifikasi sikap menghormati, menjaga, dan melestarikan keberagaman budaya dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat.
Assalamualaikum wr.wb.
Apa kabar anak sholih sholihah.........
semoga hari ini semua dalam keadaan sehat wal'afiyah ....
Adapun tujuan pembelajaran hari ini peserta didik dapat luas segitiga, membaca tatap/memindai, dan mengenal keragaman budaya di Indonesia.
1. Matematika : Keliling dan Luas Segitiga
2. Bahasa Indonesia : Cinta Indonesia
3. Pancasila : Menghargai Keberagaman
Kelas / Fase : 5/C
Capaian Pembelajaran Matematika :
Elemen : Pengukuran
Pada akhir fase C, peserta didik dapat menentukan keliling dan luas berbagai bentuk bangun datar (segitiga, segiempat, dan segibanyak) serta gabungannya. Mereka dapat menghitung durasi waktu dan mengukur besar sudut.
CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA :
Pada akhir fase C, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan dan konteks sosial. Peserta didik menunjukkan minat terhadap teks, mampu memahami, mengolah, dan menginterpretasi informasi dan pesan dari paparan lisan dan tulis tentang topik yang dikenali dalam teks narasi dan informatif. Peserta didik mampu menanggapi dan mempresentasikan informasi yang dipaparkan; berpartisipasi aktif dalam diskusi; menuliskan tanggapannya terhadap bacaan menggunakan pengalaman dan pengetahuannya; menulis teks untuk menyampaikan pengamatan dan pengalamannya dengan lebih terstruktur. Peserta didik memiliki kebiasaan membaca untuk hiburan, menambah pengetahuan, dan keterampilan.
CP PANCASILA :
Peserta didik mampu menyajikan hasil identifikasi sikap menghormati, menjaga, dan melestarikan keberagaman budaya dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat.
Assalamualaikum wr.wb.
Apa kabar anak sholih sholihah.........
semoga hari ini semua dalam keadaan sehat wal'afiyah ....
Adapun tujuan pembelajaran hari ini peserta didik dapat luas segitiga, membaca tatap/memindai, dan mengenal keragaman budaya di Indonesia.
Matematika
Kerjakan latihan berikut !
Bahasa Indonesia
Brosur museum adalah selebaran cetakan kertas yang berisi keterangan singkat namun lengkap tentang suatu museum. Fungsi brosur adalah untuk menginformasikan mengenai apa saja yang ada di museum tersebut. Pengunjung museum akan bertambah pengetahuannya tentang apa saja yang ada di museum tersebut jika mereka melihat brosur.
Banyak museum membagikan brosur untuk diberikan kepada pengunjung. Brosur ini sebagai panduan bagi pengunjung untuk mengetahui informasi penting tentang museum. Apa sajakah informasi yang terdapat di dalamnya? Bagaimana pengunjung dapat mencari informasi yang diinginkannya segera? Mari kita cari tahu.
Sekarang, amati brosur Museum Benteng Vredeburg di bawah ini. Luangkan satu hingga dua menit untuk memindai brosur tersebut.Informasi apa saja yang dapat ditemukan pada brosur? Apa petunjuk yang kalian lihat?
Museum Benteng Vredeburg adalah salah satu museum bersejarah di Indonesia. Terletak tepat di Titik Nol Kilometer Yogyakarta.
Alamat Jalan Ahmad yani No. 6 Jogjakarta.
Waktu kunjungan :
Selasa-Kamis 07.30 - 16.00 WIB.
Jumat-Minggu 07.30 - 16.30 WIB.
Senin Tutup
Harga Tiket Masuk :
Anak Rp2.000,00
Dewasa Rp3.000,00
Dewasa Rombongan Minimum 20 Orang Rp2.000,00
Turis Asing Rp10.000,00
Infografik Museum Benteng Vredeburg
- Dibangun tahun 1760 oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I.
- Koleksi sejarah: bangunan, foto, lukisan, dan artefak sejarah kemerdekaan Indonesia lainnya.
- Diorama : a. Diorama 1: Peristiwa Perjuangan Pangeran Diponegoro sampai masa pendudukan Jepang di Yogyakarta. b. Diorama 2: Peristiwa sejarah proklamasi kemerdekaan hingga agresi militer Belanda di Indonesia. c. Diorama 3: Peristiwa Perjanjian Renville hingga pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat. d. Diorama 4: Peristiwa sejarah periode Negara Kesatuan Republik Indonesia hingga pada masa Orde Baru.
Peta Lokasi
Kosa Kata Baru
- diorama : model miniatur tiga dimensi yang menggambarkan sebuah peristiwa
- narahubung : penyedia informasi untuk pihak luar
- turis : wisatawan
Latihan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat. Tunjukkan letak informasi jawaban pada brosur.
1. Di kota mana museum tersebut berada?
2. Berapakah harga tiket masuk museum bagi satu orang dewasa?
3. Pada hari apakah museum tidak dapat dikunjungi?
4. Berapakah perbedaan harga tiket anak dengan dewasa?
5. Apa saja jalur komunikasi yang dapat digunakan untuk menghubungi museum ini?
6. Bagaimana cara menuju Diorama 4 dari pintu masuk Gerbang Timur?
7. Di manakah letak Diorama 2?
8. Apa persamaan dan perbedaan Diorama 1 dan 3?
9. Bagaimana cara menuju ke Museum Sonobudoyo jika kalian sedang berada di Benteng Vredeburg?
10. Apakah nama gedung yang berlokasi tepat di seberang Museum Benteng Vredeburg?
Pendidikan Pancasila
Bentuk Keragaman Suku Bangsa dan Budaya
a. Keragaman Suku Bangsa
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang paling banyak memiliki suku bangsa. Selain itu, juga bangsa Indonesia terkenal sebagai bangsa yang kaya akan berbagai macam budaya yang menjadi ciri khas setiap suku bangsa di Indonesia. Saat ini suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia terdiri dari 400 suku bangsa. Berikut ini beberapa suku yang ada di Indonesia.
Aceh, Alas, Gayo, Kluet, Singkil (Nanggroe Aceh Darussalam)
Batak, Nias, Mandailing (Sumatera Utara)
Anak Dalam, Bonai, Sakai (Riau)
Jawa ( Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Jogjakarta)
Sunda (Jawa Barat)
b. Pakaian Adat
Setiap daerah mempunyai pakaian adat. Pakaian adat menunjukkan ciri khas daerah yang bersangkutan dan membedakannnya dengan daerah lainnya. Berikut beberapa pakaian adat yang ada di Indonesia.
Pakaian Adat Melayu: Pakaian Adat Provinsi Riau
Melayu Jambi: Pakaian Adat Provinsi Jambi
Paksian: Pakaian Adat Bangka Belitung
Melayu Bengkulu: Pakaian Adat Provinsi Sumatera Selatan
Tulang Bawang: Pakaian Adat Provinsi Lampung

c. Tarian Daerah
Suatu daerah biasanya mempunyai lebih dari satu tarian daerah. Berbagai macam tarian daerah tersebut memiliki arti dan tujuan masing-masing. Ada tari untuk menyambut kedatangan tamu. Ada juga tarian pergaulan seperti tari Jaipong. Tarian-tarian daerah bisanya berisikan tentang nilai-nilai agama atau adat istiadat yang dipegang oleh daerah asal tarian tersebut. Berikut ini beberapa tari daerah.
Tanggai, Putri Bekhusek Sumatera Selatan
Andum, Bidadari Teminang Anak Bengkulu
Yapong, Enjot-enjotan DKI Jakarta
Jaipongan, Topeng Jawa Barat
Serimpi, Bambangan Cakil Jawa Tengah
d. Lagu Daerah
Lagu daerah merupakan sebuah lagu yang berasal dari suatu daerah dan biasanya mempunyai tema kehidupan sehari – hari masyarakat setempat. Pengambilan tema tersebut bertujuan agar lagu daerah mudah dipahami oleh para pendengar dan bisa diterima di berbagai kegiatan masyarakat. Berikut beberapa lagu daerah
Gambang Suling Jawa Tengah
Suwe Ora Jamu D.I Yogyakarta
Tanduk Majeng Jawa Timur
Cik-cik Periuk Kalimantan Barat
Nuluya Kalimantan Tengah
e. Bahasa Daerah
Selain mempunyai bahasa nasional, yaitu bahasa Indonesia, bangsa Indonesia juga mempunyai banyak sekali bahasa daerah.Bahasa daerah digunakan sebagai alat komunikasi dengan orang-orang yang berasal dari daerah atau suku bangsa yang sama, sedangkan ketika berkomunikasi dengan orang-orang yang berasal dari daerah lain harus menggunakan Bahasa Indonesia, supaya komunikasi dapat berjalan dengan lancar. Berikut beberapa nama bahasa daerah.
Banjar Kalimantan Selatan
Kayan Kalimantan Timur
Tondano Sulawesi Utara
Bulanga Gorontalo
Bugis, Makassar Sulawesi Selatan
Alor, Ternate Maluk
f. Alat Musik Daerah
Alat musik daerah biasanya digunakan untuk mengiringi lagu dan tarian daerah serta pertunjukkan-pertunjukkan tradisional. Alat musik daerah merupakan produk asli daerah yang bersangkutan. Berikut beberapa alat musik daerah.
Kecapi, yaitu gitar kecil dengan dua dawai di seluruh nusantara
Kledi, yaitu alat musik tiup di seluruh Kalimantan
Marwas, yaitu alat musik pukul Sumatera Timur
Hapetan, yaitu sejenis kecapi Sumatera Utara
Popondi, yaitu alat musik petik Sulawesi Selatan
g. Seni Pertunjukan
Salah satu bentuk keanekaragaman budaya lainnya adalah keanekaragaman seni pertunjukan. Setiap daerah bisanya memiliki beberapa seni pertunjukan yang diangkat dari cerita rakyat daerah setempat. Seni pertunjukan ini tidak jarang sering dipertunjukkan baik di tingkat nasional maupun internasional. Berikut beberapa seni pertunjukkan
Banjet Jawa Barat
Ketoprak Jawa Tengah
Sintren Jawa Tengah
Lenguk Jawa Tengah
Lenong DKI Jakarta
Ludruk Jawa Timu
h. Rumah Adat
Setiap suku bangsa mempunyai rumah adat. Rumah adat ini biasanya digunakan sebagai tempat tinggal masyarakat adat. Setiap suku bangsa memberikan istilah atau nama tertentu terhadap rumah adatnya untuk membedakannya dengan rumah adat suku bangsa atau daerah lainnya. Berikut beberapa rumah adat di Indonesia.
Rumah Panjang Kalimantan Barat
Rumah Betang Kalimantan Tengah
Rumah Banjar Kalimantan Selatan
Rumah Lamin Kalimantan Timur
Rumah Bolaang Mongondow Sulawesi Utara
Tongkonan Sulawesi Selatan
i. Senjata Tradisional
Setiap daerah atau suku bangsa juga mempunyai senjata tradisional. Dulu senjata tersebut biasanya digunakan sewaktu terjadi perang suku. Akan tetapi saat ini, senjata tradisional sering dijadikan hiasan rumah. Setiap senjata tradisonal juga mempunyai nama. Berikut beberapa nama senjata tradisional.
Badik/Golok DKI Jakarta
Kujang Jawa Barat
Keris Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta
Clurit Jawa Timur
Mandau Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah
Demikian pembelajaran hari ini, semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan, Jangan lupa sholat lima waktu dan murojaah surah-surah pendek.
Wassalamualikum wr.wb.
Kesimpulan :
ALhamdulillah kegiatan belajar mengajar hari ini berjalan dengan lancar pada mata pelajaran matematika masih ada dua siswa yang masih kesulitan dalam menentukan luas segitiga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar