Selamat Belajar Anak Sholih/Sholihah

Selasa, 11 Februari 2025

Materi Ajar Kelas 5 (Rabu 12 Februari 2025)

Hari/Tanggal : Rabu 12 Februari 2025
Muatan Pembelajaran :
1. Matematika : Membandingkan ciri Bangun Datar
2. Bahasa Indonesia : Cinta Indonesia
3. Pancasila : Menghargai Keberagaman

Capaian Pembelajaran Matematika
Elemen
Pada akhir fase C, peserta didik dapat menentukan keliling dan luas berbagai bentuk bangun datar (segitiga, segiempat, dan segibanyak) serta gabungannya. Mereka dapat menghitung durasi waktu dan mengukur besar sudut.

CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA:
Pada akhir fase C, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan dan konteks sosial. Peserta didik menunjukkan minat terhadap teks, mampu memahami, mengolah, dan menginterpretasi informasi dan pesan dari paparan lisan dan tulis tentang topik yang dikenali dalam teks narasi dan informatif. Peserta didik mampu menanggapi dan mempresentasikan informasi yang dipaparkan; berpartisipasi aktif dalam diskusi; menuliskan tanggapannya terhadap bacaan menggunakan pengalaman dan pengetahuannya; menulis teks untuk menyampaikan pengamatan dan pengalamannya dengan lebih terstruktur. Peserta didik memiliki kebiasaan membaca untuk hiburan, menambah pengetahuan, dan keterampilan.


CAPAIAN PEMBELAJARAN PANCASILA :
Peserta didik mampu menyajikan hasil identifikasi sikap menghormati, menjaga, dan melestarikan keberagaman budaya dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat.






Apa kabar anak sholih sholihah.........
semoga hari ini semua dalam keadaan sehat wal'afiyah ....
Adapun tujuan pembelajaran hari ini peserta didik dapat membandingkan segitiga berdasarkan besar sudut dan panjang sisinya, mengenal kosa kata baru, dan mengenal keragaman budaya di Indonesia.

  Matematika



Segitiga berdasarkan panjang sisinya dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu segitiga sama sisi, segitiga sama kaki, dan segitiga sembarang. 
Segitiga sama sisi Segitiga yang ketiga sisinya sama panjang, Segitiga yang ketiga sudutnya sama besar. 
Segitiga sama kaki 
  • Segitiga yang memiliki dua sisi yang sama panjang
Segitiga sembarang 

  • Segitiga yang ketiga sisinya tidak sama panjang
  • Segitiga yang ketiga sudutnya tidak sama besar

Selain berdasarkan panjang sisinya, segitiga juga dapat dibedakan berdasarkan besar sudutnya segitiga lancip, segitiga tumpul, dan segitiga siku-siku. 

Segitiga lancip 

  • Segitiga yang ketiga sudutnya lancip, yaitu kurang dari 90°
  • Besar total sudutnya kurang dari 90°
Segitiga tumpul
  • Segitiga yang memiliki satu sudut tumpul, yaitu lebih dari 90° 
  • Besar sudutnya antara 90° hingga kurang dari 180° 
  • Segitiga tumpul bisa berupa segitiga sama kaki atau segitiga sembarang 
Segitiga siku-siku 
  • Segitiga yang memiliki salah satu sudutnya berukuran 90°
  • Sudut siku-siku pada segitiga diwakili oleh simbol ∟
  • Pada setiap segitiga siku-siku, berlaku aturan Pythagoras

 

Soal No.1

Perhatikan gambar berikut!

Segitiga di atas yang memiliki 3 simetri lipat yaitu segitiga nomor . . .
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4

Soal No.2

Perhatikan gambar berikut!

Banyak simetri lipat pada segitiga di atas yaitu . . .
A. 0
B. 1
C. 2
D. 3

Soal No.3

Perhatikan gambar berikut!

Banyak simetri putar pada segitiga di atas yaitu . . .
A. 0
B. 1
C. 2
D. 3

Soal No.4

Segitiga sama sisi dapat digolongkan sebagai segitiga. . . .
A. siku-siku
B. tumpul
C. sembarang
D. sama kaki

Soal No.5

Perhatikan gambar berikut!

Besar sudut a pada segitiga di atas yaitu. . .
A. 50°
B. 55°
C. 60°
D. 65°

BAHASA INDONESIA



Huruf kapital seringkali disebut juga dengan huruf besar yang umumnya digunakan sebagai awalan dalam penulisan sebuah kata. Selain itu, terdapat beberapa aturan yang menegaskan bagaimana aturan penulisan huruf besar yang sesuai dengan aturan.

Hampir sebagian besar aturan yang tertera dalam PUEBI tidak jauh berbeda dengan EYD, namun terdapat beberapa perubahan serta tambahan yang dilakukan. Dalam EYD, huruf besar harus digunakan pada huruf awal nama orang, gelar keagamaan, kehormatan, maupun keturunan. Tujuan penempatan huruf besar dengan baik adalah untuk mempermudah pembaca dalam memahami sebuah informasi yang ada pada sebuah kalimat.

Kesalahan penggunaan aturan penulisan dapat mempengaruhi intonasi pembaca dan bisa memunculkan persepsi yang berbeda dari yang dimaksudkan oleh penulis. Untuk menambah informasi/pemahaman kalian tentang penulisan dalam bahasa Indonesia, kali ini kalian akan belajar tentang penggunaan huruf kapital.

No.Kaidah PenulisanContoh
1. Huruf pertama di awal kalimatAyah pergi bekerja
2.Huruf pertama unsur nama orang
  1. Bapak Hussain
  2. Martha Kristina Tiahahu
3.huruf pertama di awal kalimat dalam petikan kalimat langsung
  1. Atika bertanya, “Kapan tugas itu dikumpulkan?”
  2. Bu Guru bertanya, “Di antara kalian, siapa yang bercita-cita ingin menjadi astronot?”
4.huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan
  1. Tuhan Yang Maha Esa
  2. Al-Qur’an
  3. Katolik
5.huruf pertama nama gelar yang diikuti nama orang
  1. Sultan Hasanuddin
  2. Haji Agus Salim
6.huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa
  1. suku Jawa
  2. bahasa Banjar
7.huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya
  1. Selasa, 17 September 2020
  2. hari Waisak
8.huruf pertama nama geografi
  1. Biak, Kalimantan Selatan, Jalan 
  2. Kebahagiaan, Danau Limboto
9.huruf pertama nama unsur peristiwa sejarah
  1. Sumpah Pemuda
  2. Perjanjian Linggarjati
10.huruf pertama nama negara, lembaga,  organisasi
  1. Peraturan Presiden
  2. Perserikatan Bangsa-Bangsa

Latihan
Bacalah paragraf singkat tentang sejarah Museum Ambarawa berikut ini. Salinlah kembali paragraf ini dalam buku kalian dengan penggunaan huruf kapital yang tepat.

1. museum kereta api indonesia awalnya adalah sebuah stasiun yang bernama stasiun willem i. stasiun ini diresmikan pada tanggal 21 mei 1873 bersamaan dengan dibukanya perlintasan kereta api di jalur kedungjati-ambarawa. museum ini terletak di kota ambarawa, jawa tengah.

   Pendidikan Pancasila


   Bentuk Keragaman Suku Bangsa dan Budaya
a. Keragaman Suku Bangsa
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang paling banyak memiliki suku bangsa. Selain itu, juga bangsa Indonesia terkenal sebagai bangsa yang kaya akan berbagai macam budaya yang menjadi ciri khas setiap suku bangsa di Indonesia. Saat ini suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia terdiri dari 400 suku bangsa. Berikut ini beberapa suku yang ada di Indonesia.
  • Aceh, Alas, Gayo, Kluet, Singkil (Nanggroe Aceh Darussalam)
  • Batak, Nias, Mandailing (Sumatera Utara)
  • Anak Dalam, Bonai, Sakai (Riau)
  • Jawa ( Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Jogjakarta)
  • Sunda (Jawa Barat)

b. Pakaian Adat
Setiap daerah mempunyai pakaian adat. Pakaian adat menunjukkan ciri khas daerah yang bersangkutan dan membedakannnya dengan daerah lainnya. Berikut beberapa pakaian adat yang ada di Indonesia.
  • Pakaian Adat Melayu: Pakaian Adat Provinsi Riau
  • Melayu Jambi: Pakaian Adat Provinsi Jambi
  • Paksian: Pakaian Adat Bangka Belitung
  • Melayu Bengkulu: Pakaian Adat Provinsi Sumatera Selatan
  • Tulang Bawang: Pakaian Adat Provinsi Lampung
Pakaian Adat
c. Tarian Daerah
Suatu  daerah biasanya mempunyai lebih dari satu tarian daerah. Berbagai macam tarian daerah tersebut memiliki arti dan tujuan masing-masing. Ada tari untuk menyambut kedatangan tamu. Ada juga tarian pergaulan seperti tari Jaipong. Tarian-tarian daerah bisanya berisikan tentang nilai-nilai agama atau adat istiadat yang dipegang oleh daerah asal tarian tersebut. Berikut ini beberapa tari daerah.
  • Tanggai, Putri Bekhusek Sumatera Selatan
  • Andum, Bidadari Teminang Anak Bengkulu
  • Yapong, Enjot-enjotan DKI Jakarta
  • Jaipongan, Topeng Jawa Barat
  • Serimpi, Bambangan Cakil Jawa Tengah

d. Lagu Daerah
Lagu daerah merupakan sebuah lagu yang berasal dari suatu daerah dan biasanya mempunyai tema kehidupan sehari – hari masyarakat setempat. Pengambilan tema tersebut bertujuan agar lagu daerah mudah dipahami oleh para pendengar dan bisa diterima di berbagai kegiatan masyarakat. Berikut beberapa lagu daerah
  • Gambang Suling Jawa Tengah
  • Suwe Ora Jamu D.I Yogyakarta
  • Tanduk Majeng Jawa Timur
  • Cik-cik Periuk Kalimantan Barat
  • Nuluya Kalimantan Tengah

e. Bahasa Daerah
Selain mempunyai bahasa nasional, yaitu bahasa Indonesia, bangsa Indonesia juga mempunyai banyak sekali bahasa daerah.Bahasa daerah digunakan sebagai alat komunikasi dengan orang-orang yang berasal dari daerah atau suku bangsa yang sama, sedangkan ketika berkomunikasi dengan orang-orang yang berasal dari daerah lain harus menggunakan Bahasa Indonesia, supaya komunikasi dapat berjalan dengan lancar. Berikut beberapa nama bahasa daerah.
  • Banjar Kalimantan Selatan
  • Kayan Kalimantan Timur
  • Tondano Sulawesi Utara
  • Bulanga Gorontalo
  • Bugis, Makassar Sulawesi Selatan
  • Alor, Ternate Maluk

f. Alat Musik Daerah
Alat musik daerah biasanya digunakan untuk mengiringi lagu dan tarian daerah serta pertunjukkan-pertunjukkan tradisional. Alat musik daerah merupakan produk asli daerah yang bersangkutan. Berikut beberapa alat musik daerah.
  • Kecapi, yaitu gitar kecil dengan dua dawai di seluruh nusantara
  • Kledi, yaitu alat musik tiup di seluruh Kalimantan
  • Marwas, yaitu alat musik pukul Sumatera Timur
  • Hapetan, yaitu sejenis kecapi Sumatera Utara
  • Popondi, yaitu alat musik petik Sulawesi Selatan

g. Seni Pertunjukan
Salah satu bentuk keanekaragaman budaya lainnya adalah keanekaragaman seni pertunjukan. Setiap daerah bisanya memiliki beberapa seni pertunjukan yang diangkat dari cerita rakyat daerah setempat. Seni pertunjukan ini tidak jarang sering dipertunjukkan baik di tingkat nasional maupun internasional. Berikut beberapa seni pertunjukkan
  • Banjet Jawa Barat
  • Ketoprak Jawa Tengah
  • Sintren Jawa Tengah
  • Lenguk Jawa Tengah
  • Lenong DKI Jakarta
  • Ludruk Jawa Timu

h. Rumah Adat
Setiap suku bangsa mempunyai rumah adat. Rumah adat ini biasanya digunakan sebagai tempat tinggal masyarakat adat. Setiap suku bangsa memberikan istilah atau nama tertentu terhadap rumah adatnya untuk membedakannya dengan rumah adat suku bangsa atau daerah lainnya. Berikut beberapa rumah adat di Indonesia.
  • Rumah Panjang Kalimantan Barat
  • Rumah Betang Kalimantan Tengah
  • Rumah Banjar Kalimantan Selatan
  • Rumah Lamin Kalimantan Timur
  • Rumah Bolaang Mongondow Sulawesi Utara
  • Tongkonan Sulawesi Selatan

i. Senjata Tradisional 
Setiap daerah atau suku bangsa juga mempunyai senjata tradisional. Dulu senjata tersebut biasanya digunakan sewaktu terjadi perang suku. Akan tetapi saat ini, senjata tradisional sering dijadikan hiasan rumah. Setiap senjata tradisonal juga mempunyai nama. Berikut beberapa nama senjata tradisional.
  • Badik/Golok DKI Jakarta
  • Kujang Jawa Barat
  • Keris Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta
  • Clurit Jawa Timur
  • Mandau Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah

Demikian pembelajaran hari ini, semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan, Jangan lupa sholat lima waktu dan murojaah surah-surah pendek.

Mari kita tutup pembelajaran hari ini dengan membaca hamdalah.


Kesimpulan :
Alhamdulillah kegiatan belajar mengajar hari ini berjalan dengan lancar peserta didik dapat membandingkan jenis-jenis segitiga.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Materi Ajar Kelas 5 (Senin 10 Maret 2025)

Hari/Tanggal : Senin, 10 Maret 2025 Muatan Pembelajaran : 1. Matematika : Kelil...

Postingan Populer