Fase/Kelas : C/5
Mata Pelajaran :
1. Bahasa Indonesia : Buku jendela dunia
2. Seni Rupa : Mengekplor ikatan dan simpul
Peserta didik mampu menulis berbagai teks sederhana berdasarkan gagasan, hasil pengamatan, pengalaman, dan imajinasi. Peserta didik mampu menuliskan hasil pengamatan yang menjelaskan hubungan kausalitas (sebab akibat) untuk meyakinkan pembaca. Peserta didik mampu menggunakan kaidah kebahasaan dan kesastraan untuk menulis teks sesuai dengan konteks dan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik terampil menulis teks dalam tulisan Latin dan tegak bersambung.
Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia : peserta didik dapat mengidentifikasi teks fiksi dan non fiksi
Capaian Pembelajaran Seni Rupa
Elemen Mengalami Seni Rupa :
Pada akhir fase C, peserta didik memahami unsur rupa dan prinsip desain di lingkungan sekitarnya. Peserta didik menyimpulkan hasil pengamatan dan pemahaman pada perpaduan unsur dalam prinsip desain.
Tujuan Pembelajaran Seni Rupa : peserta didik dapat mengenal ikatan dan sampul
Peserta didik memahami sistem organ tubuh manusia yang dikaitkan dengan cara menjaga kesehatan tubuhnya.
Pilihlah kertas dan tentukan jumlah halaman.. Misalnya, dengan menggunakan kertas ukuran A4 Jumlah halaman 6 (3 lembar kertas)
Langkah 2
Lipat 3 lembar kertas A4 menjadi dua bagian yang sama seperti terlihat pada gambar di atas.
Langkah 3
Tumpuk kertas yang sudah dilipat sehingga membentuk sebuah buku.
Langkah 4
Putuskan apa yang akan dituangkan di setiap halaman
1. Sampul depan
2. Daftar isi
3. Isi
Langkah 5
Mulailah menggambar dan menulis pada setiap halaman
Langkah 6
Warnai gambar agar tampak lebih menarik
- Simpul Kepala: merupakan simpul awal yang sering digunakan dalam proses pembuatan karya makrame.
- Simpul Tunggal: proses pembuatan simpul tunggal diawali dengan simpul kepala, variasi bentuk dapat diputar ke kiri atau ke kanan sesuai kebutuhan kita. Hasil simpulannya akan tampak seperti tangga, variasi bentuk dapat diputar kekiri atau. ke kanan, sebaiknya lakukan percobaan simpul ini untuk menghasilkan variasi yang menarik.
- Simpul Ganda: proses pembuatan simpul ganda ada kesamaan dengan simpul tunggal. Pada simpul tunggal langkahnya dimulai dari sebelah kiri saja atau dari sebelah kanan saja, sedangkan pada simpul ganda langkahnya dilakukan secara bergantian dari kanan dan kiri atau sebaliknya. Pembuatan simpul ganda bisasanya di awali dengan simpul kepala seperti halnya pada proses pembuatan simpul tunggal.
- Potonglah tali sesuai kebutuhan dan lipatlah bagian tali terbagi dua dan sama panjang;
- Buatlah simpul kepala dengan pelipatkannya pada kayu, pensil, atau yang lainnya;
- Buatlah dua simpul kepala dengan warna yang berbeda agar hasil akhirnya lebih menarik;
- Kemudian tali yang berada di tengah dibiarkan bergantung bebas, sementara bagian tali paling kanan diangkat sehingga menindih dua tali yang tergantung bebas;
- Angkatlah tali pada bagian kiri sehingga posisinya menindih tali yang dari kanan selanjutnya bawa bagian tali tersebut melewati dua bagian pada bagian belakang.
- Selanjutnya tali pada bagian kanan tersebut dimasukan ke bagian depan dan dengan posisi menindih tali pada bagian kanan, selalu lakukan dengan pola yang sama;
- Selanjutnya ujung-ujung tali pada masing-masing bagian ditarik untuk mendapatkan simpul yang kuat erat. Untuk menambah simpul agar lebih panjang dilakukan dengan pengulangan seperti di atas.
- Mulut: Sebagai tempat masuknya makanan, dan dimulainya proses pencernaan secara mekanis dan kimiawi. Di dalam mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah.
- Kerongkongan (esofagus): Sebagai saluran berotot yang menghubungkan mulut dengan lambung. Kerongkongan mendorong makanan ke lambung dengan gerakan peristaltik.
- Lambung: Berbentuk seperti kantong, berfungsi untuk memecah makanan, menyimpan makanan, dan mematikan mikroorganisme.
- Usus halus: Terbagi menjadi duodenum, jejunum, dan ileum. Duodenum berfungsi untuk pencernaan kimiawi, sedangkan jejunum dan ileum untuk menyerap sari makanan.
- Usus besar: Berfungsi untuk mengatur kadar air pada sisa makanan. Di dalam usus besar terdapat mikroorganisme yang membusukkan sisa makanan menjadi feses.
- Anus: Sebagai jalur untuk membuang zat sisa makanan.
- Pankreas: Menghasilkan enzim pencernaan seperti amilase, lipase, dan tripsinogen.
- Hati: Organ pelengkap yang membentuk cairan empedu dari proses pencernaan lemak.
1. Soal: Apa nama organ yang bertanggung jawab untuk meremukkan makanan dengan gigi-gigi?
a. Lambung b. Mulut c. Usus halus d. Kerongkongan
2. Soal: Apa yang dimaksud dengan proses pencernaan?
a. Proses mengunyah makanan
b. Proses menggiling makanan
c. Proses mengubah makanan menjadi zat-zat yang dapat diserap tubuh
d. Proses mengeluarkan sisa-sisa makanan
3. Soal: Di mana terjadinya penyerapan nutrisi utama seperti glukosa dan asam amino?
a. Mulut b. Usus halus c. Lambung d. Usus besar
4. Soal: Apa yang terjadi pada makanan selama proses pencernaan di usus halus?
a. Pencernaan karbohidrat b. Penyerapan nutrisi
c. Pencernaan lemak d. Pencernaan protein
5. Soal: Mengapa penting untuk memiliki makanan yang seimbang dalam pola makan sehari-hari?
a. Agar makanan terasa enak
b. Untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan
c. Hanya untuk menghindari rasa lapar
d. Agar tidak terlalu gemuk
Koment