Hari/Tanggal : Rabu 18 September 2024
Fase/Kelas : C/5
Mata Pelajaran : Matematika
Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 1.000.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan uang.
Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan cacah sampai 100.000. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB.
Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan berbagai pecahan termasuk pecahan campuran, melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan, serta melakukan operasi perkalian dan pembagian pecahan dengan bilangan asli. Mereka dapat mengubah pecahan menjadi desimal, serta membandingkan dan mengurutkan bilangan desimal (satu angka di belakang koma).
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB
Assalamualaikum wr.wb
Apa kabar anak sholih/Sholihah?
Sudah siap belajar hari ini ?
Sebelum belajar kita jangan lupa berdoa terlebih dahulu yaa.
Matematika
SOAL CERITA KPK dan FPB
Ayo Mencoba
1. Udin dan Beni berenang bersama-sama pada tanggal 8 Desember 2017. Udin berenang setiap 4 hari sekali, dan Beni setiap 5 hari sekali. Pada tanggal berapa mereka akan berenang bersama-sama untuk kedua kalinya?
Faktor dari 4 = 2 x 2 = 2²
Faktor dari 5 = 5
KPK = 2² x 5 = 4 x 5 = 20 hari
Jadi Udin dan Beni pada tanggal = 8 Desember 2017 + 20 hari = 28 Desember 2017
2. ayu mempunyai 24 permen coklat dan 45 permen susu. Permen tersebut akan dimasukan dalam plastik dengan isi yang sama. (a) Ada berapa plastik untuk permen tersebut? (b) Berapa permen coklat dan permen susu pada masing-masing plastik?
Faktorisasi dari 24 adalah 2³ x 3,
Faktorisasi dari 45 adalah 3² x 5,
FPB dari 24 dan 45 adalah 3.
Banyak plastik untuk permen tersebut ada 3 plastik
24 : 3 = 8
45 : 3 = 9
Tiap plastik berisi 8 permen coklat dan 9 permen susu,
Mudahnya, untuk membedakan penggunaan KPK dan FPB dalam soal adalah dengan melihat kalimat dari soal tersebut. Soal cerita yang harus diselesaikan dengan perhitungan FPB mempunyai ciri, yaitu:
Ada kata ‘paling banyak’ atau ‘sebanyak-banyaknya’ atau ‘jumlah yang sama’ atau sama rata.
Ada kata-kata dibagi atau dikelompokkan
Sementara itu, soal cerita yang harus diselesaikan dengan perhitungan KPK mempunyai cerita, yaitu:
Ada kata ‘setiap’ atau ‘sekali’ atau ‘bersama’ atau ‘bersama-sama.
Ada kata atau waktu yang menunjukkan jam, hari, dan tanggal, seperti bulan Juli, jam 9.00, dan seterusnya.
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA:
Peserta didik mampu menulis berbagai teks sederhana berdasarkan gagasan, hasil pengamatan, pengalaman, dan imajinasi. Peserta didik mampu menuliskan hasil pengamatan yang menjelaskan hubungan kausalitas (sebab akibat) untuk meyakinkan pembaca. Peserta didik mampu menggunakan kaidah kebahasaan dan kesastraan untuk menulis teks sesuai dengan konteks dan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik terampil menulis teks dalam tulisan Latin dan tegak bersambung.
Tujuan Pembelajara Bhs Indonesia :
Peserta didik dapat mengidentifikasi kalimat langsung dan tidak langsung, dan menggambar ekspresif
BAHASA INDONESIA
Kalimat Langsung dan Tidak Langsung
Saat membaca teks “Kelinci Kecil dan Burung Pipit”, kalian akan menemukan dua jenis kalimat. Ada yang dituliskan dengan tanda baca berupa tanda petik “.....” dan ada yang tidak. Hal serupa dapat kalian temui dalam sebuah cerita dari buku atau majalah. Apakah makna kedua jenis kalimat tersebut? Bagaimana cara menuliskan kalimat dengan tepat?
Kelinci dan Burung
Kalimat Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang diucapkan langsung oleh pembicara kepada orang yang dituju.
Contoh:
“Aku bosan,” jawab Kelinci Kecil.
“Adi, tunggu!” panggilku.
Kalimat Tidak Langsung
Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang mengutarakan kembali isi perkataan pembicara dalam bentuk kalimat berita.
Contoh:
Kelinci Kecil mengatakan bahwa ia sedang bosan.
Aku memanggil Adi agar menungguku.
Perubahan Kalimat Langsung menjadi Tidak Langsung
Perubahan kalimat langsung → kalimat tidak langsung: Hal yang harus diperhatikan adalah perubahan kata ganti
Saya/Aku → Dia
Kami → Mereka
Kamu → Saya
Kalian/Kita → Kami
Perubahan kalimat tidak langsung → kalimat langsung: Hal yang harus diperhatikan adalah:
Perubahan subjeknya (kamu menjadi saya atau aku, kalian menjadi mereka);
Tidak lagi menggunakan tanda petik ( “ )
Dapat menambahkan kata “bahwa”.
Setelah membaca dan mendengarkan penjelasan dari guru, dapatkah kalian menjelaskan ciri-ciri kalimat langsung dan tidak langsung? Berikan contoh kalimat langsung dan tidak langsung lainnya yang kalian dapati pada teks “Kelinci Kecil dan Burung Pipit”.
Kesimpulan :
Alhamdulillah kegiatan belajar mengajar berjalan dengan lancar hanya saja untuk pelajaran matematika masih ada enam siswa yang belum paham tentang soal cerita kpk dan fpb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar