Selamat Belajar Anak Sholih/Sholihah

Minggu, 07 September 2025

Materi Ajar Kelas 5 (Senin 8 September 2025)

Hari/Tanggal : Senin 8 September 2025

Muatan Pembelajaran :
1. Matematika : FPB dan KPK
2. Bahasa Indonesia : Jendela Dunia
3. Seni Rupa : Mengenal Prinsip Seni Rupa

Capaian Pembelajaran Matematika
Elemen Bilangan
Pada akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 1.000.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan uang. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan cacah sampai 100.000.Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB.

CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA:
Elemen Berbicara dan Mempresentasikan
Peserta didik mampu menyampaikan informasi secara lisan untuk tujuan menghibur dan meyakinkan mitra tutur sesuai kaidah dan konteks. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu memilih kata yang tepat sesuai dengan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menyampaikan informasi dengan fasih dan santun. Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik mampu mempresentasikan gagasan, hasil pengamatan, dan pengalaman dengan logis, sistematis, efektif, dan kritis; mempresentasikan imajinasi secara kreatif.

CAPAIAN PEMBELAJARAN SENI RUPA
Elemen Mengalami :
Pada akhir fase C, peserta didik memahami unsur rupa dan prinsip desain di lingkungan sekitarnya. Peserta didik menyimpulkan hasil pengamatan dan pemahaman pada perpaduan unsur dalam prinsip desain.
Apa kabar anak sholih sholihah.........
semoga kalian semua dalam keadaan sehat walaf'iyah ....
Adapun tujuan pembelajaran hari ini anak-anak bu guru dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB, memahami majas personifikasi dan dapat mempraktikkan langkah-langkah menggambar ritme secara mandiri


Matematika

FPB dan KPK





FPB adalah Faktor Persekutuan Terbesar, yaitu bilangan terbesar yang dapat membagi habis dua bilangan atau lebih. Sedangkan KPK adalah Kelipatan Persekutuan Terkecil, yaitu bilangan terkecil yang merupakan kelipatan dari dua bilangan atau lebih. Keduanya adalah konsep dalam matematika yang digunakan untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pembagian atau pengulangan.
Cara Mencari FPB (Faktor Persekutuan Terbesar)
Ada beberapa cara untuk mencari FPB, salah satunya menggunakan faktorisasi prima:

Cari faktor prima: dari setiap bilangan.
Kalikan faktor-faktor prima yang sama: dari semua bilangan tersebut.

Contoh FPB dari 12 dan 18:

Faktor prima dari 12: 2, 2, 3
Faktor prima dari 18: 2, 3, 3

Faktor prima yang sama: 2 dan 3

FPB = 2 × 3 = 6

Cara Mencari KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil)
Salah satu cara mencari KPK juga menggunakan faktorisasi prima:

Cari faktor prima: dari setiap bilangan.
Kalikan semua faktor prima, baik yang sama maupun berbeda, dengan pangkat tertinggi.

Contoh KPK dari 12 dan 18:

Faktor prima dari 12: 2, 2, 3
Faktor prima dari 18: 2, 3, 3
Semua faktor prima yang ada: 2 (pangkat 2), 3 (pangkat 2)

KPK = 2² × 3² = 4 × 9 = 36

Perbedaan Utama

FPB
mencari bilangan terbesar yang menjadi faktor dari semua bilangan yang ada.

KPK
mencari bilangan terkecil yang merupakan kelipatan dari semua bilangan yang ada.


Bahasa Indonesia
Majas Pesrsonifikasi
               
            

Majas personifikasi adalah gaya bahasa yang menggambarkan benda mati, tumbuhan, atau hewan seolah-olah memiliki sifat atau perilaku seperti manusia. Anak-anak SD bisa memahaminya sebagai cara membayangkan benda atau hewan melakukan hal yang biasa dilakukan oleh manusia, seperti "angin berbisik", "ombak menari", atau "jam dinding tersenyum".

Contoh Majas Personifikasi yang Sederhana untuk Kelas 5 SD
Berikut adalah beberapa contoh kalimat yang menggunakan majas personifikasi :

1. Jam dinding tersenyum: menyambut pagi hari. (Jam tidak bisa tersenyum, itu sifat manusia)
Pohon melambaikan tangannya: saat angin bertiup. (Pohon tidak punya tangan, tapi gerakannya seperti melambai)
2. Radio mendendangkan lagu: dengan merdu. (Radio tidak punya suara untuk bernyanyi)
3. Pensil menari-nari: di atas kertas. (Pensil tidak bisa menari, tapi gerakannya bisa seperti menari)
4. Ombak berkejar-kejaran: di pantai. (Ombak tidak bisa berlomba, itu aktivitas manusia)
5. Mentari pagi menyapa: dengan hangat. (Mentari tidak bisa menyapa, itu tindakan menyambut manusia)

Ciri-ciri Majas Personifikasi :
a. Benda dianggap punya perasaan atau kesadaran, seolah-olah hidup.
b. Benda dianggap bisa melakukan tindakan atau aktivitas manusiawi: seperti berbicara, menari, atau bernyanyi.
c. Menciptakan gambaran yang lebih hidup: dan menarik dalam sebuah cerita atau puisi.

Latihan

1. Kalimat manakah yang menggunakan majas personifikasi?
a. Angin berbisik di telingaku.
b. Air mata itu seputih mutiara.
c. Dia adalah bintang di malam hari.
d. Wajahnya berseri-seri seperti mentari pagi.


2. Manakah di antara kalimat berikut yang bukan merupakan majas personifikasi?
a. Ombak saling berkejar-kejaran di tepi pantai.
b. Pohon-pohon berdiri gagah seperti penjaga alam.
c. Angin malam ini berembus lembut membelai dedaunan.
d. Mentari pagi menyapaku hangat.


3. Manakah di antara pilihan berikut yang merupakan contoh majas personifikasi?
a. Ia marah besar seperti singa yang mengaum.
b. Hatiku hancur berkeping-keping.
c. Pemandangan itu sangat indah memukau.
d. Suara hujan menari-nari di atas atap.

4. Jelaskan pengertian majas personifikasi!

5. Tuliskan sebuah kalimat majas personifikasi

Seni Rupa





A. Pengertian Prinsip Ritme
Sebuah karya seni yang dihasilkan seorang seniman, desainer atau perancang, pasti terdiri dari unsur-unsur seni rupa yang bersatu menjadi kesatuan utuh sehingga dapat dinikmati secara visual. Salah satu dariprinsip-prinsip tersebut adalah ritme, siswa dapat menentukan prinsip ritme dalam seni rupa dengan memperhatikan susunan yang terdapat dalam sebuah karya seni, dari sinilah sebuah karya seni biasa bernilai estetika tinggi dan sangat indah.

Menurut Rathus (2008:239), ritme dapat dilihat dengan pengelompokan unsur-unsur bentuk yang repetitif seperti garis, bentuk, dan warna. Sedikit perubahan dalam ritme, baik dalam seni musik maupun seni rupa, dapat menambah daya tarik, tetapi perubahan yang besar dapat menyebabkan kesan tidak mengenakkan.

Untuk menganalisis unsur seni rupa yang membentuk ritme tersebut, tidak terlepas dari mengamati cara penyusunan atau pengaturan unsur-unsur rupa dengan karakter yang berbeda dalam sebuah karya seni yang menunjukkan keterpaduan yang saling mangisi sehingga membentuk suatu karya seni yang indah, Menurut Malins (1980:9), dalam menikmati karya seni lukis kepuasan estetik diperoleh dengan mengenali dan memahami kualitas pektorilnya, yaitu ritme, keselarasan, gerak atau pola.

B. Menggambar Prinsip Ritme
Dalam sebuah karya seni rupa, irama atau ritme dapat berupa pengulangan bentuk, warna, atau motif. Pengulangan ini bebas dilakukan sesuai selera sang seniman. Irama perubahan dari besar ke kecil disebut irama progresif, sedangkan dari kecil ke besar disebut irama mengalun. Irama dengan pengulangan bentuk, ukuran, dan warna yang sama disebut irama repetitif. Ada beberapa macam ritme dalam seni rupa, antara lain: 
  1. Ritme repetitif: Pengulangan bentuk, ukuran, dan warna yang sama 
  2. Ritme repetisi alternatif: Ritme yang mempunyai bagian yang lebih bervariasi dari ritme repetitif 
  3. Ritme progresi: Ritme gradasi yang ada di dalam sebuah karya seni 
  4. Ritme mengalir atau flowing: Ritme yang menyusun materi objek dengan gerak berkelanjutan dari kecil ke besar atau sebaliknya 

Dalam pembelajaran ini siswa diminta untuk menerapakan prinsip seni rupa dan dapat menciptakan gambar yang menunjukkan prinsip ritme dalam sebuah karya gambar dengan media kertas, ritme dapat diciptakan dengan pola repetisi dan dapat dibentuk dari pengulangan satu atau lebih unsur secara terus menerus baik teratur atau tidak teratur sehingga membentuk kesan keindahan tersendiri.
Prinsip Ritme
Alat dan bahan:
  1. Pensil/Pensil warna/Krayon/Spidol/alat mewarnai yang lain.
  2. Alternatif : Arang/Kapur/tumbuhan yang mengandung warna dan lain-lain
  3. Kertas A4/buku gambar (ketebalan dibebaskan).
  4. Alternatif : Kardus/papan kayu/media yang tersedia.
  5. Siswa dipersilahkan memilih dan mencoba alat bahan yang erbeda.
  6. Siswa dipersilahkan menggunakan alat yang tersedia di daerah sekitar.

Berikut ini salah satu contoh menggambar dengan prinsip ritme
Gambar Ritme
Irama dalam karya seni dapat timbul jika ada pengulangan yang teratur dari unsur yang digunakan. Irama dapat  terjadi pada karya seni rupa dari adanya pengaturan unsur garis, raut, warna, teksture, gelap-terang secara berulang-ulang. Pengulangan unsur bisa bergantian yang biasa disebut irama alternatif. Irama dengan perubahan ukuran (besar-kecil) disebut irama progresif. Irama gerakan mengalun atau Flowing dapat dilakukan secara kontinyu (dari kecil ke besar) atau sebaliknya. Irama repetitif adalah pengulangan bentuk, ukuran, dan  warna yang sama (monotun).

Latihan soal
1. Prinsip ritme dalam seni rupa dapat tercipta melalui pengaturan unsur-unsur seni rupa seperti garis, warna, dan tekstur secara...
a. Acak b. Tidak teratur
c. Berulang-ulang secara teratur d. Berbeda-beda pada setiap bagian

2. Salah satu tujuan utama menerapkan prinsip ritme dalam sebuah karya seni rupa adalah untuk...
a. Membuat karya menjadi lebih kompleks dan sulit dipahami
b. Menghindari penggunaan unsur-unsur seni rupa yang sama
c. Menciptakan harmoni dan gerakan visual yang mengalir
d. Menekankan perbedaan antar elemen dalam komposisi

3. Berikut adalah contoh penerapan prinsip ritme dalam seni rupa, kecuali...
a. Deretan jendela pada sebuah bangunan yang memiliki bentuk dan ukuran sama
b. Pengulangan pola daun dalam sebuah ukiran kayu
c. Penggunaan warna yang sangat berbeda dan kontras di setiap sudut lukisan
d. Pola ombak yang berulang dalam sebuah kain batik

4. Ritme dalam seni rupa tidak hanya tentang pengulangan, tetapi juga dapat menggunakan teknik seperti...
a. Penggunaan warna monokromatik
b. Penggabungan berbagai unsur secara acak
c. Variasi dan gradasi untuk memberikan dinamika visual
d. Penambahan banyak detail pada satu bagian karya

5. Teknik pengulangan objek berupa titik-titik yang disusun secara beraturan dapat membentuk sebuah prinsip ritme dalam karya seni rupa karena adanya...
a. Kontras
b. Variasi
c. Repetisi
d. Gradasi

Demikian pembelajaran hari ini, semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan, Jangan lupa sholat lima waktu dan murojaah surah-surah pendek.
 
Mari kita tutup pembelajaran hari ini dengan membaca hamdalah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Materi Ajar Kelas 5 (Senin 8 September 2025)

Hari/Tanggal : Senin 8 September 2025 Muatan Pembelajaran : 1. Matematika : FPB dan KPK 2. Bahasa Indonesia : Jendela Dunia 3. Seni Rupa : M...

Postingan Populer